NERACA
Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) atau Passpod berencana menggelar penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue, dengan melepas sebanyak 15,3 miliar saham. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Melalui aksi korporasi itu, YELO akan menerima uang muka setoran modal sebanyak-banyaknya Rp 737,1 miliar dari PT Artalindo Semesta Nusantara (ASN), pemegang saham pengendali perseroan. YELO akan memberian pinjaman sebesar Rp 737,1 miliar kepada PT Telemedia Komunikasi Pratama (TKP) yang merupakan anak usaha perseroan dengan kepemilikan saham sebesar 99,67%.
Setelah itu, YELO melalui TKP akan melakukan pembayaran deposit atau jaminan sewa aset berupa jaringan kabel serat optik (fiber optic) sebanyak-banyaknya Rp 737,1 miliar kepada PT Gemilang Lintang Nusantara (GLN). Perseroan menyebut rencana atas rangkaian transaksi tersebut saling terkait dan merupakan transaksi yang berkesinambungan dan merupakan satu kesatuan transaksi, sehingga dalam pengambilan keputusan transaksi tersebut akan memperhatikan ketentuan POJK 17/2020.
Sesuai rencana, perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan RUPS independen pada 21 Juni 2022. Rights issue akan dilakukan setelah perseroan memperoleh persetujuan pemegang saham dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebagai informasi, tahun ini perseroan optimis dapat meningkatkan kinerja positif dengan menargetkan laba kotor sebesar Rp800 Juta. Adapun kontribusi pendapatan terbesar YELO, berasal dari penjualan data internet dan produk digital di pasar domestik. Kedua produk tersebut merupakan strategi bisnis YELO dalam mengatasi turunnya angka penjualan akibat pandemi Covid-19.
Untuk melanjutkan kinerja positif di tahun 2022, baru-baru ini YELO telah menyelesaikan kesepakatan dengan menambah kepemilikan saham di PT Telemedia Komunikasi Pratama (Digital ISP) yang sebelumnya 49% menjadi 99%. Melalui langkah korporasi ini, YELO makin berkomitmen dalam pengembangan digital ecosystem berbasis connectivity di Indonesia.
Selain itu, perseroan juga fokus menggarap internet cepat berbasis fiber optic di desa maupun kota di wilayah tier-2 dan tier-3. YELO menilai, kebutuhan internet di pasar dalam negeri cenderung meningkat tajam selama pandemi khususnya di daerah terpencil yang kurang mendapatkan akses internet. Oleh karenanya, YELO hadir untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Saat ini YELO fokus dalam menggarap bisnis internet cepat dengan tujuan dapat mewujudkan rencana YELO yang menargetkan akan membawa internet cepat ke 50 desa di Jawa Tengah dan Jawa Barat pada kuartal I-2022. Setelah itu, perseroan akan melanjutkan ke desa-desa berikutnya.
NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…
NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…