NERACA
Boston, USA - Pada pameran kopi terbesar di Amerika Serikat, yaitu Specialty Coffee Expo (SCE) 2022 di Boston, kopi Indonesia berhasil meraup potensi transaksi sebesar USD19,5 juta atau sebesar Rp283 miliar.
"Ini membuktikan bahwa Kementerian Koperasi dan UKM telah berhasil memfasilitasi UKM Indonesia yang bergerak pada usaha kopi untuk menembus dan memperluas akses pasarnya ke Amerika Serikat. Ini juga membuktikan produk specialty coffee Indonesia mampu bersaing dan diminati konsumen, khususnya pasar Amerika Serikat," kata Kepala Biro Hukum dan Kerjasama Kementerian Koperasi dan UKM Henra Saragih.
Di pameran ini, lanjut Henra, produk specialty coffee dari berbagai negara di dunia saling berkompetisi menarik perhatian pengunjung. Produk specialty coffee asal Indonesia berhasil mendapatkan apresiasi para pecinta kopi dunia.
"Melalui keikutsertaan Indonesia dalam SCE 2022 ini diharapkan ekspor produk kopi Indonesia ke AS semakin meningkat,” ujar Henra.
Adapun produk kopi yang dipamerkan dan mendapatkan permintaan tertinggi merupakan kopi terbaik yang berasal dari Jawa Barat, Gayo, Mandailing, luwak, Toraja, dan Bali.
Pada ajang ini, Indonesia mempromosikan kopi melalui coffee taster dan penjajakan business matching dengan potensial buyer. Adapun negara yang melakukan kesepakatan dagang terbesar antara lain Amerika Serikat, Canada, Colombia, Ekuador, Meksiko, Argentina, dan Spanyol.
Pada ajang ini, Caldera Coffee mendapatkan potensial buyer dari Argentina dengan nilai potensial transaksi mencapai Rp157 Miliar untuk produk kopi Toraja, Bali, Mandailing, Jawa dan luwak.
Selain itu, Java Halu Coffee dari Jawa Barat mendapatkan permintaan green beans dari 3 potensial buyer negara Amerika serikat, Meksiko, dan ekuador.
Sebagai tindak lanjut ketiga buyer tersebut akan berkunjung ke perkebunan Java Halu Coffee di Jawa Barat pada Mei 2022 untuk melaksanakan survey dan kontrak dagang. PT.Sanika Indonesia Sukses mendapatkan potensial order dari negara Ekuador berupa coffee capsul.
Selain produk kopi, sejumlah produk yang mendapatkan permintaan diantaranya produk cokelat yaitu Hiro & Cocoatree mendapat permintaan potensial order buyer dari USA produk choco powder mencapai 100 ton atau mencapai Rp25 miliar.
Seperti diketahui, kopi adalah produk kebanggaan Indonesia yang mendunia. Dari lahan 1,2 juta hektar, kemampuan produksi kopi Indonesia mencapai 765 ribu ton jenis arabika, robusta dan liberika, termasuk kopi spesial. Berdasarkan statistik, Indonesia merupakan produsen ke-4 terbesar di dunia. Volume ekspor ke Thailand pada Januari – Oktober 2021 sebesar 4.690 ton meningkat 58% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Indonesia menjadi pemasok kopi ke-3 di Thailand, setelah Vietnam dan Laos.
Sehingga dalam hal ini, Pemerintah menyambut baik komitmen pelaku industri kopi Indonesia untuk terus mendorong pertumbuhan industri kopi Indonesia. Industri kopi memiliki peran yang besar dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia, yaitu memberdayakan 1,86 juta kepala keluarga petani dan 50 ribu tenaga kerja umum.
“Kopi merupakan komoditas terpenting ketiga di perkebunan setelah kelapa sawit dan karet alam. Kopi juga menyumbang persentase terhadap PDB perkebunan sebesar 16,15%,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Dalam 10 tahun terakhir, industri kopi Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan yaitu sebesar 250 persen. Saat ini, Indonesia merupakan produsen kopi terbesar ke-4 di dunia setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia. Luas lahan kopi Indonesia mencapai 1,25 juta hektare (ha) dengan total produksi hingga 761 ribu ton per tahun.
Pemerintah juga telah memberi dukungan untuk masyarakat mendorong pertumbuhan industri kopi Indonesia melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Menurut Airlangga, industri kopi memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang di Indonesia. Tingginya minat masyarakat untuk mengembangkan usaha kopi menjadi salah satu buktinya. “Salah satu program pelatihan favorit di Kartu Prakerja adalah pelatihan menjadi barista. Hal ini menunjukkan anak muda sekarang sangat tertarik dengan industri kopi,” ujar Airlangga.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pun membenarkan bahwa pemerintah akan terus mendorong ekspor komoditas pertanian di tengah masa pandemi Covid-19, agar perekonomian nasional dan kesejahteraan petani semakin tangguh, termasuk diantaranya kopi.
"Ekspor merupakan wujud komitmen pemerintah, khususnya Kementerian Pertanian untuk membangun negara yang semakin hebat. Ekspor pangan kita upayakan tiga kali lipat, sebab pertanian kita dibutuhkan negara lain. Kita dorong semua daerah melakukan ekspor," jelas Syahrul. rin/gro
NERACA Indramayu – Deputi Eksploitasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Taufan Marhaendrajana,…
NERACA Jakarta - Pemerintah terus memperkuat stabilitas sektor industri padat karya melalui deregulasi dan perlindungan tenaga kerja guna mencegah potensi…
NERACA Jakarta – Industri wastra atau kain tradisional Indonesia seperti batik dan tenun sangat erat kaitannya dengan perkembangan industri fesyen…
NERACA Indramayu – Deputi Eksploitasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Taufan Marhaendrajana,…
NERACA Jakarta - Pemerintah terus memperkuat stabilitas sektor industri padat karya melalui deregulasi dan perlindungan tenaga kerja guna mencegah potensi…
NERACA Jakarta – Industri wastra atau kain tradisional Indonesia seperti batik dan tenun sangat erat kaitannya dengan perkembangan industri fesyen…