NERACA
Bali - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, meyakini Program “Rendang Goes to Europe” yang diinisiasi oleh Duta Besar RI untuk Bulgaria, Makedonia Utara, dan Albania, Iwan Bogananta dapat mengangkat citra kuliner nusantara ke tingkat dunia.
Sandiaga saat menghadiri Kick Off Rendang Goes to Europe sebagai pilot project mendunianya kuliner nusantara, juga menjelaskan, program “Rendang Goes to Europe” merupakan turunan dari program Spice Up the World yang bertujuan untuk mempromosikan kuliner nusantara ke tingkat internasional.
"Tentunya ini menjadi awal kebangkitan kita yang diwujudkan dengan produk kuliner kebanggaan bangsa yaitu rendang. Dengan target ekspor kita di tahun 2024 mencapai 2 miliar dolar AS," kata Sandiaga.
Sehingga, lanjut Sandiaga, untuk memperkuat branding rendang di pasar internasional, pihaknya berkolaborasi dengan menggunakan logo Wonderful Indonesia yang turut digunakan dalam kemasan rendang.
"Harapan kita ini bisa membuka peluang usaha dan lapangan kerja yang banyak sekali. Dan lebih mempromosikan bukan hanya produk ekonomi kreatif kita, tapi juga destinasi wisata yang ada di tanah air melalui Logo Wonderful Indonesia," harap Sandiaga.
Rendang Goes to Europe menjadi bagian dari gerakan nasional Indonesia Spice Up The World (ISUTW) yang diluncurkan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) pada 2021. ISUTW sendiri merupkan sebuah gerakan nasional yang sedang diusung pemerintah untuk tujuan meningkatkan nilai ekonomi di pariwisata, perdagangan, dan investasi melalui industri gastronomi.
“Pasar Eropa ini sangat besar. Dahulu orang Eropa berlayar ke Indonesia mencari bumbu atau rempah-rempah. Sekarang kita balik, bumbu-bumbunya yang menghampiri Eropa kita bisa menggunakan hub di Bulgaria ini sebagai pintu masuk ke pasar Eropa. Ke depan tidak hanya rendang, tapi juga kuliner produk UMKM Indonesia lainnya dapat dikenal dunia dan dinikmati seluruh diaspora Indonesia yang ada di belahan dunia,” papar Sandiaga.
Sementara itu, Duta Besar RI untuk Bulgaria, Makedonia Utara, dan Albania, Iwan Bogananta menyatakan, pasar produk Indonesia sangat terbuka di Eropa. Pilot project dengan produk rendang ini diharapkan akan membuka pintu pasar produk Indonesia melalui Bulgaria ke pasar dunia.
"Mengusung semangat ‘Rendang Goes Global’, nilai tambah akan kembali untuk bangsa dan masyarakat Indonesia. Dari rakyat untuk rakyat, kembali kepada rakyat Indonesia, merangkul UMKM memajukan bangsa,” kata Iwan.
Iwan pun mengakui dan mendukung program "Indonesia Spice Up The World: Chapter Bulgaria". Maka peluang yang ada harus cepat diambil karena tidak akan datang dua kali.
"Melalui Indonesia Spice Up The World: Chapter Bulgaria, maka KBRI Sofia, siap ‘Merendangi Eropa’, mendukung program Presiden Jokowi,” ujar Iwan.
Pada kesempatan yang sama, pakar kuliner tanah air, William Wongso selaku mitra Bella Ltd menambahkan, proses pembuatan rempah di Indonesia akan menggandeng UKM yang bergerak dalam produksi bumbu rendang.
“Di Eropa itu orang Indonesia yang kangen masakan Indonesia itu jutaan. Karena kita tidak bisa mengekspor rendang, makannya kita ekspor bumbunya untuk dagingnya kita kerja sama dengan Bulgaria," papar William.
Lebih lanjut, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bidang kuliner atau makanan dan minuman merupakan sektor yang paling cepat pulih dari keterpurukan dampak dari pandemi Covid-19. Shopee dan World Bank (2020) mencatat bahwa sektor makanan menjadi sektor yang populer sebagai usaha peralihan alternatif UMKM dari sektor lain yang mengalami dampak pandemi lebih keras.
Pasalnya, pandemi Covid-19 yang telah dialami 2 tahun terakhir ini, memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi para pelaku usaha, termasuk UMKM. Berdasarkan hasil riset dari UNDP Oktober 2021, kendala yang dialami UMKM saat pandemi adalah, kekurangan biaya produksi sebesar 35.2%, Penurunan permintaan 30.2%, Regulasi Pemerintah 27.5%, Akses Keuangan 4.9%, dan Bahan baku 2.2%.
Atas dasar itu jugalah Kementerian Paariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) juga mendorong peningkatan pemasaran produk-produk ekonomi kreatif ini melalui pemanfaatan platform digital dan peningkatan desain kemasan produk. Serta dikolaborasikan dengan program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), termasuk pada sektor kuliner. gro
NERACA Jakarta – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan komitmen pemerintah dalam mendorong percepatan implementasi Peraturan…
NERACA Jakarta – Indonesia memiliki kekayaan sumber daya energi baru dan terbarukan (EBT) yang luar biasa besar, khususnya panas bumi,…
NERACA Jakarta – Sebagai langkah strategis menjaga keberlangsungan dan daya saing industri nasional, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong penetapan Objek…
NERACA Jakarta – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan komitmen pemerintah dalam mendorong percepatan implementasi Peraturan…
NERACA Jakarta – Indonesia memiliki kekayaan sumber daya energi baru dan terbarukan (EBT) yang luar biasa besar, khususnya panas bumi,…
NERACA Jakarta – Sebagai langkah strategis menjaga keberlangsungan dan daya saing industri nasional, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong penetapan Objek…