NERACA
Jakarta – Dalam rangka efisiensi bisnis, PT HK Metals Utama Tbk. (HKMU) melepas anak usahanya PT Metalutama Perkasa Jaya (MPJ) yang bergerak di bidang manufaktur, fabrikasi, dan distribusi stainless steel. Direktur HKMU, Pratama Girindra W dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, perseroan melakukan penjualan saham MPJ sebanyak 63 juta lembar saham atau setara 90% ke PT Rezeki Langit Barokah.
Perseroan menyebutkan, penjualan ini dilakukan pada 23 dan 30 Desember 2021. Dimana total nilai transaksi sebesar Rp3 miliar. Transaksi ini tidak material dan tidak dilakukan dengan pihak terafiliasi. Disampaikan Pratama, MPJ dan PT Hakaru Metalindo Perkasa (HMP) memiliki hubungan cross collateral dan cross default kepada kreditur PT Bank Danamon Indonesia Tbk. karena HMP diputus pailit pada 22 April 2021 oleh Pengadilan Negeri Niaga Jakarta Pusat. Hal ini membuat MPJ terkena dampak dan wajib melunasi utang HMP, sehingga keberlangsungan usaha ke depannya tidak baik.
Oleh karena itu, kata Pratama, guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan ke depannya, mengingat HKMU merupakan perusahaan terbuka yang harus mengedepankan kepentingan dan kepercayaan publik, maka transaksi divestasi ini dilakukan. Sebagai informasi, HMP merupakan anak usaha HKMU yang bergerak di bidang distributor aluminium dan bahan bangunan. Adapun Pratama memastikan dengan dilepasnya MPJ, operasional HKMU dan anak usaha tidak terpengaruh, karena setiap unit bisnis dalam kegiatan bisnisnya tidak saling berkaitan. "Dampak hanya pada konsolidasi penjualan HKMU yang kehilangan kontribusi dari MPJ," tuturnya.
Di tahun 2021, PT HK Metals Utama Tbk masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 234 miliar. Hal ini dipengaruhi oleh penurunan pendapatan usaha sebesar 30%. Dimana tahun 2021, emiten yang bergerak di bidang manufaktur produk aluminium ini membukukan pendapatan sebesar Rp 389,7 miliar atau terkoreksi dibandingkan dengan pendapatan tahun 2020 sebesar Rp 560 miliar.
Jodi Pujiyono, Direktur sekaligus merangkap Sekretaris Perusahaan HKMU pernah mengatakan, penurunan dikontribusikan antara lain dari segmen trading turun sebesar Rp 50 miliar atau 79% dengan nilai penjualan sebesar Rp 13,3 miliar. Kemudian segmen baja ringan turun sebesar Rp 60 miliar atau 43% dengan nilai penjualan sebesar Rp 79,3 miliar dan aluminium turun sebesar Rp 45,7 miliar atau 17% dengan nilai penjualan sebesar Rp 218 miliar.
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) agresif memburu kontrak baru. Teranyar, perseroan telah menandatangani kontrak…
NERACA Jakarta — Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel memutuskan pembagian…
NERACA Jakarta – Emiten produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) menargetkan penjualan sebesar Rp1,43…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) agresif memburu kontrak baru. Teranyar, perseroan telah menandatangani kontrak…
NERACA Jakarta — Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel memutuskan pembagian…
NERACA Jakarta – Emiten produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) menargetkan penjualan sebesar Rp1,43…