Dibalik aksi korporasi PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) yang berencana melakukan penawaran umum terbatas dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue dengan target dana Rp 1 triliun, ada Tolaram Group Inc sebagai pemegang saham pengendali yang siap menyerap rights issue perseroan.

PT Bank Amar Indonesia Tbk dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin bakal menerbitkan 5,78 miliar saham baru atau 41,86% dari total modal perseroan. Harga pelaksanaan dari rights issue mencapai Rp 173 per saham dengan nilai mencapai Rp 1 triliun.

Sementara Tolaram Group Inc sebagai pemegang saham pengendali dengan kepemilikan 2,41 miliar saham memiliki hak untuk menyerap 1,73 miliar saham dalam rights issue tersebut. Apabila setelah alokasi pemesanan saham tambahan masih terdapat sisa saham, maka Tolaram akan membeli seluruh sisa saham sebanyak 4,04 miliar saham dengan harga Rp 173 atau maksimal sebesar Rp 700,59 miliar.

Adapun dana dari hasil rights issue ini akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan Bank Amar, yakni untuk pemberian kredit kepada nasabah. Bank Amar saat ini memposisikan dirinya sebagai bank digital dengan fokus pada sektor ritel dan UMKM. Tolaram sebagai perusahaan induk dengan kepemilikan 30% merupakan perusahaan yang berbasis di Singapura dan menjalankan beragam bisnis seperti barang konsumsi, fintech, infrastruktur dan industri.

Sesuai rencana, pernyataan efektif rights issue sudah diterima pada 3 Februari 2022. Periode pelaksanaan rights issue akan dilakukan pada 17 sampai 23 Februari 2022.