Business Matching UMKM dan Industri Perhotelan Raih Rp1.74 Miliar

NERACA

Lombok - PT Pertamina (Persero) bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) Republik Indonesia (RI) serta Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sukses menggelar ajang temu bisnis antara pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan industri perhotelan. Acara tersebut berhasil mencatatkan total transaksi hingga Rp1,74 miliar.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf RI, Fadjar Hutomo menuturkan, capaian tersebut didapatkan dari sinergi yang dibangun oleh seluruh pemangku kepentingan baik di Provinsi NTB sendiri maupun secara nasional.

“Sehingga adanya penguatan rantai pasok pariwisata dan ekonomi kreatif dari hulu ke hilir antara UMKM dengan industri berskala besar ini, diharapkan mampu memberikan nilai tambah serta meningkatkan daya saing dan mampu memenuhi harapan wisatawan selaku konsumen,” kata Fadjar.

Secara rinci, Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf/Baparekraf, Anggara Hayun Anujuprana menjabarkan, kegiatan temu bisnis dalam rangka penguatan rantai pasok kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Mandalika ini melibatkan sebanyak 93 UMKM yang terbagi atas 45 UMKM pada hari pertama dan 43 sisanya di hari kedua.

Para UMKM binaan di sekitar lokasi Pertamina Mandalika International Street Circuit siap untuk memperkuat rantai pasok industri pariwisata dan ekonomi kreatif di DPSP Mandalika. 

Sedangkan dari pihak hotel, sebanyak 27 industri perhotelan mengikuti acara pada hari pertama dan melakukan transaksi sebesar lebih dari Rp1,2 miliar. Sedangkan pada hari kedua terdapat 23 hotel yang ikut serta dengan total transaksi tercatat sekitar Rp507 juta.  

“Harapan kami, di akhir kegiatan ini dapat menghasilkan suatu transaksi dan kerja sama yang bisa kita istilahkan sebagai ‘pernikahan suci’. Di mana terus menjaga supply dan demand yang terus berkelanjutan dalam waktu yang lama. Bahkan terus menerus meskipun event MotoGP Mandalika telah tuntas seluruhnya,” ujar Hayun.

Sementara itu, salah satu UMKM peserta temu bisnis, Sayuk Wibawati mengaku senang mengikuti kegiatan tersebut. Menurutnya, ajang temu bisnis seperti itu bisa memperbesar peluang agar usahanya mampu dikenal secara luas dan mendapatkan pesanan dalam jumlah besar. 

“Benar saja, ada hotel yang sudah memesan sebanyak 1500 kue produksinya ini. Dan pihak hotel memastikan akan re-order kembali saat ajang MotoGP Mandalika berlangsung. Karena makin banyak tamu dan ini bagus sebagai ajang promosi produk saya,” ujar pemilik CV Safir Indo Raya yang juga mitra binaan Pertamina ini.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fajriyah Usman menambahkan, dari total 93 UMKM peserta temu bisnis, 6 diantaranya merupakan mitra binaan Pertamina. Mereka terpilih mengikuti ajang tersebut setelah proses kurasi yang ketat. Alhasil, mereka pun juga berhasil menggaet belasan hotel dan resort untuk dapat menjalin kerja sama dan menggunakan produknya.

Melalui Program Pendanaan UMK, Pertamina ingin senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan. Serta berupaya terus mendorong setiap mitra binaan menjadi UMK naik kelas dan Go Global.

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati juga menjelaskan sebagai perusahaan nasional Pertamina mewujudkan keberpihakan pada UMKM sebagai bentuk investasi sosial untuk memberikan nilai tambah kepada UMKM dan diharapkan akan menumbuhkan kepercayaan serta memberikan dampak positif terhadap keberkelanjutan usaha bagi Pertamina.

Pertamina ingin senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan. Usaha mikro kecil (UMK) akan naik kelas, dari mikro menjadi kecil, selanjutnya menengah hingga menjadi perusahaan besar dan go global seperti Pertamina

Pertamina juga senantiasa mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) melalui implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial (TJSL), demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat.

BERITA TERKAIT

Pemerintah Buka Peluang Investor Mancanegara dalam Pembangunan Tanggul Laut Raksasa

NERACA Jakarta - Pemerintah membuka peluang bagi investor asing untuk terlibat dalam pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) di…

Kolaborasi Indonesia-Australia Dorong Dekarbonisasi Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong transisi energi dan dekarbonisasi sektor industri nasional sebagai bagian dari upaya menuju…

Tingkatkan Peran Kawasan Industri Jadi Pilar Pembangunan

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus meningkatkan peran kawasan industri sebagai pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional.…

BERITA LAINNYA DI Industri

Pemerintah Buka Peluang Investor Mancanegara dalam Pembangunan Tanggul Laut Raksasa

NERACA Jakarta - Pemerintah membuka peluang bagi investor asing untuk terlibat dalam pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) di…

Kolaborasi Indonesia-Australia Dorong Dekarbonisasi Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong transisi energi dan dekarbonisasi sektor industri nasional sebagai bagian dari upaya menuju…

Tingkatkan Peran Kawasan Industri Jadi Pilar Pembangunan

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus meningkatkan peran kawasan industri sebagai pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional.…