NERACA
Jakarta – Emiten pertambangan emas, PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) masih mencatatkan raport merah di kuartal tiga 2021. Pasalnya, perseroan bukukan rugi bersih sebesar US$ 15,91 juta atau membengkak dibandingkan periode sama tahun 2020, yang tercatat senilai US$ 4,381 juta. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan tanpa audit di Jakarta, kemarin.
Sementara penjualan tercatat tumbuh 3,4% menjadi US$ 191,78 juta. Rincinya, penjualan emas dan perak kepada Metalor Technologies Singapore Pte., Ltd tumbuh 17,7% menjadi US$ 113,5 juta. Bahkan perseroan dapat pembeli baru yakni, Beijing Fuhaihua Import and Export Corp Ltd senilai US$ 10,594 juta, dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang tercatat nihil.
Hanya saja, penjualan ke PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun sedalam 23,86% sehingga tersisa US$ 67,68 juta. Terlebih, beban pokok penjualan membengkak 48,6% menjadi US$ 113,8 juta, akibatnya laba kotor turun sedalam 28,7% dan tersisa US$ 77,975 juta. Sementara itu, aset perseroan menyusut 3,125% menjadi US$ 930,57 juta. Hal itu disebabkan penyusutan pinjaman bank jangka panjang sedalam 39,34% menjadi US$ 37,91 juta dan obligasi jangka panjang berkurang 38,02% menjadi US$ 88,397 juta.
Selanjutnya, kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi mencapai US$ 101,86 juta atau tumbuh 13,48% dibandingkan kuartal III 2020 yang tercatat senilai US$ 89,362 juta. Sebelumnya, perseroan melakukan pelunasan obligasi senilai Rp335 miliar. Dimana perseroan telah mempersiapkan dana untuk melunasi Penawaran Umum Berkelanjutan I obligasi berkelanjutan I J Resources Asia Pasifik tahap 5 seri A tahun 2020 sebesar Rp335 Miliar.
Asal tahu saja, obligasi tahap 5 Seri A jatuh tempo pada tanggal 10 Agustus 2021. Dana untuk pelunasan obligasi tahap 5 seri A dikirimkan oleh perseroan ke rekening PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada Jumat, tanggal 6 Agustus 2021. Sebagai informasi, pada tanggal 30 Juli 2020, PSAB dibantu oleh PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk dan PT BNI Sekuritas, yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi.
Obligasi tahap 5 seri A tersebut memiliki jangka waktu 370 hari dan bunga sebesar 9,25%. Dengan kesiapan pelunasan obligasi tahap 5 seri A secara tepat waktu tersebut, perseroan berharap agar kepercayaan para pemegang saham, pemegang kepentingan dan investor dapat terus terjaga.
Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…
NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…
NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…
Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…
NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…
NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…