Tidak Bergantung Pada PMN - Sejumlah BUMN Bakal IPO dan Rights Issue di 2022

NERACA

Jakarta – Belajar dari kesuksesan pelaksanaan IPO Mitratel yang merupakan anak usaha dari PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan beberapa rights issue BUMN lainnya, seperti BRI, bakal berlanjut di tahun depan. Pasalnya, Kementerian BUMN dikabarkan telah mempersiapkan BUMN dan anak usahanya untuk IPO dan rights issue.

Menteri BUMN, Erick Thohir menyampaikan, tahun depan pasar modal akan kembali diramaikan aksi korporasi berupa sejumlah BUMN yang direncanakan akan melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO). Dimana salah satu yang dipersiapkan IPO adalah Pertamina Geothermal Energy dan PT ASDP Indonesia Ferry pada 2022.”Untuk Pertamina Geothermal Energy adalah sebagai alternatif kita menjadi juga bagian daripada green electric, ecolifestyle untuk listrik. Ini kita akan go public-kan ke situ," ujarnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, pekan kemarin.
Menurut dia, hal itu merupakan bagian rencana dari program 15 GW yang PLN harus transformasi dari energi fosil ke energi hijau atau ramah lingkungan. Itu, kata dia, sudah dilakukan di Pertamina Geothermal Energy. Sedangkan untuk ASDP,  Kementerian BUMN akan mengajukan untuk go public, "Namun kalau kita melihat kondisi kapal-kapal ASDP sudah tua dan ini tentu membahayakan bagi penumpang kalau kita bersandarkan pada transportasi seperti ini. Keselamatan publik menjadi kunci, karena itu kita juga harus mulai mencari alternatif pendanaan mengingat tidak mungkin mengandalkan PMN terus menerus," kata Erick Thohir.

Disampaikannya, pendanaan di dari publik di pasar modal menjadi pilihan mengatasi keterbatasan suntikan modal PMN. Selain itu, Erick Thohir juga menjabarkan rencana right issue beberapa BUMN antara lain Semen Indonesia Group, Bank BTN, Bank BNI, Krakatau Steel, dan Kimia Farma.

Dia menjelaskan, untuk right issue Semen Indonesia Group ini bagian dari upaya konsolidasi, di mana ada satu BUMN semen yang tertinggal yakni Semen Baturaja  akhirnya berdiri sendiri, tetapi tidak menjadi ekosistem Semen Indonesia Group. Padahal, kata dia,  BUMN harus juga berkompetisi dengan perusahaan-perusahaan semen swasta nasional dan asing.”Tidak mungkin Kementerian BUMN membiarkan kondisi Semen Baturaja terus mengalami penurunan, sehingga kalau dikonsolidasikan maka Semen Baturaja ini akan memperkuat footprint semen di wilayah Sumatera Selatan. Dengan demikian produk dari Semen Padang tidak perlu lagi masuk dan bisa dialihkan untuk kebutuhan ekspor ke luar negeri, mengingat banyak negara berupaya mengimpor semen dari negara-negara lain. Ini tujuannya Semen Baturaja ini akan digabungkan oleh Kementerian BUMN ke Semen Indonesia Group," katanya.

Terkait right issue BTN, dia mengatakan untuk memperkuat infrastruktur pembangunan perumahan, seiring  permintaan yang cukup besar namun BTN kesulitan menggulirkan dana murah dan jangka panjang cukup kesulitan.  Sedangkan right issue BNI, Menteri BUMN menyebut untuk memperkuat BNI sebagai bank internasional guna mendorong ekspor nasional dan UMKM, serta diaspora Indonesia di luar negeri yang menjadi fondasi bagi pertumbuhan ekonomi nasional ke depan.

Right issue untuk Krakatau Steel, menurut dia, merupakan bagian dari restrukturisasi BUMN baja yang sudah disepakati dan soal right issue Kimia Farma untuk memperkuat ritel dan distribusi terkait dengan ketahanan kesehatan.




BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…