DSFI Bukukan Laba Bersih Rp 11,54 Miliar

NERACA

Jakarta – Sampai dengan sembilan bulan pertama 2021, PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk (DSFI) membukukan laba bersih Rp11,54 miliar atau membaik dibandingkan periode sama tahun 2020 yang mencatatkan rugi bersih Rp8,045 miliar. Hasil itu mendorong emiten perikanan ini menorehkan laba per saham dasar Rp6,21, berbanding terbalik dengan akhir September 2020 yang mencatatkan rugi per saham dasar Rp4,33. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sementara penjualan naik 53,12% menjadi Rp392,55 miliar. Rincinnya, penjualan ke luar negeri untk fillet senilai Rp195,71 miliar, tuna senilai Rp114,08 miliar, gurita sebesar Rp56,067 miliar. Sedangkan penjualan ke dalam negeri berupa tetelan, kepala, dan ikan utuh senilai Rp18,568 miliar. Walau beban pokok penjualan bengkak 42,85% menjadi Rp330,32 miliar, tapi laba kotor melonjak 150,8% menjadi Rp62,238 miliar.

Kemudian aset tumbuh 7,77% menjadi Rp402,86 miliar. Hal itu ditopang bengkaknya kewajiban jangka pendek sebesar10,52% menjadi Rp168,55 miliar. Selanjutnya, arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp8,395 miliar, anjlok 66,48% dibandingkan akhir September 2020 sebesar Rp25,052 miliar.

Sebagai informasi, tahun ini perseroan membidik pendapatan Rp 520 miliar. Capaian ini naik 42% dari realisasi tahun 2020 yang sebesar Rp 365,9 miliar. Direktur Utama DSFI, Ewijaya pernah bilang, ada dua faktor yang akan mendorong kinerja emiten ini. Pertama, membaiknya permintaan pasar olahan laut. Ini terlihat dari salah satu pasar terbesar DSFI, yakni Amerika Serikat (AS), yang permintaannya naik cukup tajam setelah kasus Covid-19 mulai melandai.

Kedua, ada momentum perbaikan permintaan di dua pasar ekspor DSFI lainnya, yakni kawasan Eropa dan Jepang. "Kami melihat bahwa momentum pertumbuhan penjualan akan terus berlanjut di kuartal kedua dan selanjutnya, tidak hanya terjadi pada kuartal pertama saja," ujar Ewijaya.

Ewijaya menilai, tren penguatan permintaan untuk pasar ekspor tuna dan gurita, serta ikan filet masih terus berlangsung hingga akhir tahun. Tahun ini DSFI akan fokus meningkatkan profitabilitas dalam menjaga kelangsungan usaha. Caranya, DSFI akan gencar menambah pelanggan dan menambah produk-produk baru.

BERITA TERKAIT

Mengandalkan Pasar Ekspor AS - WOOD Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…

Summarecon Bidik Pra Penjualan Rp5 Triliun

NERACA Jakarta  – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…

Siapkan Capex Rp150 Miliar - Hartadinata Integrasikan Pabrik Perhiasan Emas

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Mengandalkan Pasar Ekspor AS - WOOD Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…

Summarecon Bidik Pra Penjualan Rp5 Triliun

NERACA Jakarta  – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…

Siapkan Capex Rp150 Miliar - Hartadinata Integrasikan Pabrik Perhiasan Emas

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…