NERACA
Ambon- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor pasar modal Indonesia di wilayah Maluku pada posisi 24 September 2021 adalah 2.846.157 investor atau meningkat sebanyak 1.150.889 investor (67,89%) sepanjang 2021 bila dibanding posisi akhir 2020.”Jumlah investor saham di Maluku per Agustus 2021 sebanyak 5.234 investor atau tumbuh 1.797 investor (52,3%) dan lebih tinggi dari akhir 2020," kata Kepala BEI Perwakilan Maluku, Alberto Dachi di Ambon, kemarin.
Sedangkan total investor pasar modal di Maluku per Agustus 2021 sebesar 13.240 investor atau mengalami pertumbuhan sebanyak 5.090 investor (62,5%) pada 2021 bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurut dia, pertumbuhan investor secara nasional di provinsi Maluku pada 2021 merupakan yang tertinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Total perusahaan tercatat di BEI sampai dengan September 2021 sebanyak 750 perusahaan, dengan 38 perusahaan tercatat baru pada 2021. Sedangkan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada per 24 September 2021 ditutup pada posisi 6.124,71 atau naik sebesar 2,74% dari awal tahun.
Dia juga mengakui, BEI Perwakilan Maluku hingga kini masih terus melaksanakan program kerja sama galeri investasi dengan berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta di daerah ini. Bahkan pihaknya pada 2021 ada penambahan kerja sama galeri investasi dengan kampus Universitas Iqradi Kabupaten Buru. Begitu pun kerja sama galeri edukasi dengan SMK Negeri 1 Ambon serta SMK 6 Ambon.
Disampaikan Alberto, generasi muda di Maluku ternyata memiliki minat cukup tinggi dalam investasi saham pada Bursa Efek Indonesia (BEI) sebab sekitar 30% investor yang terdata pada BEI merupakan anak muda.”Usia mereka rata-rata berada pada level 25 - 40 tahun dan keterlibatan anak muda untuk jenis investasi seperti ini menjadi pertanda baik pertumbuhan literasi dan akses informasi tentang jual beli saham di Maluku," kata Albertho.
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) hingga Mei 2021, investor di kawasan Timur, yakni Maluku dan Papua, jumlahnya baru mencapai 0,95% dengan nilai aset Rp 3,11 triliun. Dilihat dari tingkat kepemilikan, investor lokal terus meningkatkan kepemilikannya di saham. Pada Mei 2021, kepemilikan investor lokal di saham mencapai 58,85% atau meningkat dibandingkan akhir 2020 yang mencapai 56,85%. (ant/bani)
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mempertegas peran strategisnya dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau, dengan memperkenalkan Kredit Pemilikan…
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang untuk melakukan perpanjangan waktu perdagangan saham, dengan ada tiga skenario waktu perdagangan saham.…
NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mempertegas peran strategisnya dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau, dengan memperkenalkan Kredit Pemilikan…
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang untuk melakukan perpanjangan waktu perdagangan saham, dengan ada tiga skenario waktu perdagangan saham.…
NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar…