Investor Saham di Kalteng Tumbuh Signifikan

NERACA

Palangka Raya - Otoritas Jasa Keuangan mencatat hingga Juli 2021, jumlah warga Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) yang menjadi investor di pasar modal mencapai 36.390 orang. “Jumlah investor dan nilai nominal investasi terus mengalami peningkatan yang luar biasa,”kata Kepala OJK Kalteng, Otto Fitriandy di Palangka, kemarin.

Disampaikannya, peningkatan itu kemungkinan karena Bursa Efek Indonesia (BEI) sangat gencar melakukan sosialisasi terkait pasar modal. Selain itu, lanjut dia, adanya pandemi Covid-19 membuat kalangan milenial, khususnya para mahasiswa, memiliki banyak waktu mempelajari pasar modal. Sebab, sekarang ini kebanyakan belajar ataupun bekerja dari rumah.

Ditambah lagi, sebelum ada Covid-19, orang-orang yang hendak belajar atau kursus tentang pasar modal, harus datang ke tempat penyelenggaraan. Sementara sekarang ini, tidak perlu datang ke lokasi dan bisa dilakukan melalui virtual.”Sekarang ini kan cukup mengikuti zoom atau lainnya secara virtual, sudah bisa lebih paham soal pasar modal. Jadi, wajar investor dan nominal investasi dari Kalteng ke pasar modal alami peningkatan," ucap Otto.

Meski mengetahui jumlah investor dan nominal investasi, namun OJK Kalteng belum mengetahui pihak-pihak mana saja yang berinvestasi di pasar modal.”Kami belum mendapatkan informasi pelaku usaha apa saja di Kalteng yang menjadi investor dan berinvestasi di pasar modal," kata dia.

Menurut Kepala OJK Kalteng ini, berinvestasi di pasar modal sangat bagus bagi peningkatan perekonomian masyarakat. Hanya. dirinya tetap berpesan agar berinvestasi di indeks, saham, obligasi, forex dan lainnya. Terpenting lagi, kata dia, hindari berinvestasi yang tidak ada kaitannya dengan fundamental. Misal Crypto dan sejenisnya. Itu tidak ada analisa fundamentalnya.

Disampaikannya, kalau untuk peran OJK, lebih kepada pengawasan. Sedangkan untuk produk-produk di pasar modal, peran dari BEI. Sebelumnya, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Hasan Fawzi pernah mengatakan, bakal melakukan revisi target pertumbuhan investor menjadi 30% hingga akhir 2021. Target BEI sebelumnya untuk investor sebesar 25% pada 2021, baik untuk investor pasar modal secara keseluruhan maupun investor saham. Target pertumbuhan ini sama dengan tahun 2020. (ant/bani)

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…