Berantas Buta Matematika - PTBA Fasilitasi Tenaga Pendidik Tingkatkan Kualitas

Membangun kecintaan generasi milenial pada dunia Matematika menjadi alasan bagi PT Bukit Asam Tbk (PTBA) untuk turut berpartisipasi dalam Gerakan Nasional Pemberantasan Buta Matematika dengan mendukung program pelatihan tenaga pendidik sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

Kata Direktur Utama PTBA, Suryo Eko Hadianto, perseroan bekerjasama dengan Gernas Tastaka dan NU Circle akan memfasilitasi pelatihan para tenaga pendidik di wilayah-wilayah operasional perusahaan, dengan fokus utama di Muara Enim, agar memiliki kualitas dan kompetensi skala global.

Nilai dukungan yang dialokasikan PTBA untuk Gernas Tastaka di Tanjung Enim mencapai sekitar Rp1 miliar dan diikuti oleh puluhan guru di Muara Enim untuk membantu pemerintah memberantas buta matematika dan literasi di Indonesia. Partisipasi PTBA dalam gerakan ini merupakan wujud penerapan penambangan sumber daya alam untuk peradaban, kesejahteraan masyarakat demi masa depan yang lebih cerah,”Kami peduli dan prihatin dengan posisi literasi dan matematika saat ini yang berada di peringkat bawah. Jika tidak ada yang peduli, maka tidak akan ada perubahan,” ujar Suryo di Palembang, kemarin.

Program Training of Trainer (ToT) ini akan dilaksanakan di wilayah-wilayah operasional perusahaan, dengan fokus utama di Muara Enim. Program ini berupa pelatihan kepada puluhan guru-guru sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah untuk meningkatkan kompetensi agar bisa mencetak generasi andal yang mampu bersaing secara global di masa depan. Pelatihan akan diberikan pertama-tama kepada 40 guru SD/MI di Muara Enim.“Kewajiban kita bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan kita agar bisa melahirkan generasi-generasi unggul,” kata dia.

Sementara Bupati Muara Enim, Nasrun Umar sangat mengapresiasi bentuk kepedulian PTBA untuk meningkatkan kompetensi SDM di Muara Enim.”Pendidikan adalah investasi, bukan cuma nantinya akan bermanfaat bagi si anak, tapi juga keluarga, lingkungan, bahkan lebih luas untuk nusa dan bangsa,” ujar dia.

Ketua NU Circle R Gatot Prio Utomo menambahkan juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Muara Enim dan PTBA yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini,”Kami harus memiliki kesadaran dan tekad yang sama untuk perubahan dan bergerak maju, dengan meyakini Gernas Tastaka ini akan bisa memajukan generasi penerus kita,” kata dia.

PTBA menjadikan pendidikan salah satu fokus kontribusi perusahaan kepada lingkungan dan masyarakat. Sejak 2020 hingga pertengahan 2021, tercatat setidaknya perusahaan telah menyalurkan sebanyak 5.000 beasiswa berupa program Bidiksiba, beasiswa kepada santri, dan lainnya. Perseroan juga membangun dan merenovasi sebanyak 109 gedung sekolah dan 62 pondok pesantren.

PTBA meyakini, untuk mendukung pendidikan tidak hanya dibutuhkan penyediaan sarana dan prasarana memadai untuk kegiatan belajar mengajar, tapi perlu memperhatikan dan membangun kompetensi sumber daya dalam kegiatan tersebut, termasuk kepada para guru yang merupakan pahlawan dan kunci dalam pembangunan negeri ini.

Sebagai informasi, menurut organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan atau OECD  merilis hasil Program Penilaian Siswa Internasional biasa disingkat PISA 2018 di Paris. Program tersebut menilai kemampuan membaca, matematika dan sains siswa berumur 15 tahun di 79 negara. Penilaian tersebut dilakukan tiap tiga tahun sekali.

Pada penilaian PISA 2018, Cina melesat menempati peringkat pertama, menggeser Singapura yang kali ini menempati peringkat kedua. Sementara untuk Indonesia, hasilnya tidak jauh berbeda sejak pertama kali mengikuti penilaian internasional tersebut pada 2001. Indonesia konsisten berada pada posisi papan bawah.

Skor kemampuan siswa Indonesia dalam membaca 371, jauh di bawah rata-rata OECD yakni 487. Untuk skor  matematika yakni 379, sedangkan skor rata-rata OECD 487. Untuk sains skor siswa Indonesia yakni 389, jauh di bawah skor rata-rata OECD yakni 489. Laporan OECD tersebut juga menunjukkan bahwa sedikit siswa Indonesia yang memiliki kemampuan tinggi dalam satu mata pelajaran dan pada saat bersamaan sedikit juga siswa yang meraih tingkat kemahiran minimum dalam satu mata pelajaran.

 

BERITA TERKAIT

Perkuat Inklusivitas Digital di SheHacks - Indosat Dukung Gerakan Pemberdayaan Perempuan

Berangkat dari kepedulian untuk memberdayakan perempuan dalam menjawab kesenjangan gender di bidang teknologi dan kewirausahaan digital, SheHack yang merupakan program…

Semangat Ingin Selalu Belajar - Pengusaha Hai Cake Asal Bogor Terus Berikan Dampak

Berangkat dari kekhawatiran seorang ibu akan jajanan anak di luar yang tentunya belum diketahui higenies dan asupan gizinya, mendorong Dini…

Bangun Ketahanan Pangan - Pertamina Berdayakan IRT Tanam Sayuran Hidroponik

Wujudkan kemandirian ekonomi dengan menggali potensi yang ada, Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui unit usaha Integrated Terminal (IT) memberdayakan…

BERITA LAINNYA DI CSR

Perkuat Inklusivitas Digital di SheHacks - Indosat Dukung Gerakan Pemberdayaan Perempuan

Berangkat dari kepedulian untuk memberdayakan perempuan dalam menjawab kesenjangan gender di bidang teknologi dan kewirausahaan digital, SheHack yang merupakan program…

Semangat Ingin Selalu Belajar - Pengusaha Hai Cake Asal Bogor Terus Berikan Dampak

Berangkat dari kekhawatiran seorang ibu akan jajanan anak di luar yang tentunya belum diketahui higenies dan asupan gizinya, mendorong Dini…

Bangun Ketahanan Pangan - Pertamina Berdayakan IRT Tanam Sayuran Hidroponik

Wujudkan kemandirian ekonomi dengan menggali potensi yang ada, Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui unit usaha Integrated Terminal (IT) memberdayakan…