NERACA
Jakarta – Pandemi Covid-19 masih memberikan dampak terhadap kinerja keuangan PT Elnusa Tbk (ELSA). Disebutkan, emiten jasa migas ini mencatatkan penurunan pendapatan 4,74% menjadi Rp3,71 triliun pada semester pertama 2021 jika dibandingkan pada periode yang sama tahun 2020 mencatat pendapatan sebesar Rp3,89 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.
Selain itu, perusahaan hanya berhasil menekan beban pokok pendapatan 1,35% menjadi Rp3,43 triliun pada semester I-2021. Pada semester I-2020, beban pokok pendapatan tercatat sebesar Rp3,48 triliun. Laba bruto pun merosot 32,74% menjadi Rp281,97 miliar pada semester I-2021. Jumlah ini lebih kecil dari laba bruto pada semester I-2020 yang sebesar Rp419,27 miliar.
Laba sebelum pajak final dan pajak penghasilan pun melorot 57,2% menjadi Rp86,04 miliar pada enam bulan pertama 2021 ini. Pada periode yang sama tahun lalu, ELSA mencatat laba Rp201,11 miliar di pos ini. Akhirnya, laba bersih yang dapat diatribuskan kepada pemilik entitas induk ELSA pun anjlok 69,2% menjadi Rp40,15 miliar. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, ELSA berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp130,35 miliar.
Hingga semester I-2021, terdapat penurunan kas dan setara kas sebesar Rp220,94 miliar. ELSA mendapat kas bersih dari aktivitas operasi sebesar Rp312,14 miliar, menggunakan kas bersih untuk investasi sebesar Rp165,18 miliar, dan menggunakan Rp375,26 miliar untuk pendanaan. Penurunan kas dan setara kas tersebut membuat posisi kas akhir periode ELSA menjadi Rp1,01 triliun sepanjang semester I-2021. Pada awal periode, posisi kas ELSA tercatat sebesar Rp1,23 triliun.
Terdapat penurunan aset sebesar 6,3% menjadi Rp7,09 triliun pada semester I-2021, lebih rendah dari posisi aset akhir 2020 yang sebesar Rp7,56 triliun. Aset lancar tercatat sebesar Rp3,6 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp3,48 triliun. Liabilitas ELSA tercatat sebesar Rp3,3 triliun, lebih rendah dari akhir 2020 yang sebesar Rp3,82 triliun. Liabilitas jangka pendek tercatat Rp2,34 triliun dan jangka panjang Rp962,14 miliar. Sementara itu, ekuitas tercatat sebesar Rp3,78 triliun.
Kata Direktur SDM & Umum merangkap Direktur Keuangan Elnusa, Tenny Elfrida, ada dua faktor utama yang cukup mempengaruhi kinerja keuangan Elnusa hingga semester 1 2021 ini, Pandemi Covid-19 serta mundurnya beberapa proyek pekerjaan oleh KKKS.”Kendati demikian kinerja Elnusa pada semester pertama 2021 tetap mencatat pertumbuhan,”ungkapnya.
Kinerja perseroan pada semester pertama 2021 ini didorong atas pertumbuhan pendapatan usaha pada segmen jasa hulu melalui peningkatan produktifitas seperti pengelolaan dan perawatan sumur migas, pada segmen jasa distribusi & logistik energi terjadi pertumbuhan sebanyak 14% dari semester yang sama di tahun 2020, di sisi lain pada jasa penunjang masih cukup stabil. Secara konsolidasi, komposisi kontribusi pada segmen jasa hulu migas ini mencapai 39%, jasa distribusi & logistik energi 53%, serta jasa penunjang 8%.
Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menyetujui pengangkatan Dian Siswarini sebagai Direktur…
NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) memutuskan membagikan dividen senilai Rp60…
NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnis, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) berencana menerbitkan kembali…
Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menyetujui pengangkatan Dian Siswarini sebagai Direktur…
NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) memutuskan membagikan dividen senilai Rp60…
NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnis, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) berencana menerbitkan kembali…