Ekspektasi Pemulihan Ekonomi - Penerbitan Surat Utang Korporasi Tumbuh

NERACA

Jakarta – Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan minat perusahaan untuk menerbitkan surat utang dan bahkan penerbitan surat utang korporasi sepanjang paruh pertama tahun 2021 menunjukkan tren pertumbuhan. Berdasarkan data PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), emisi penerbitan obligasi di kuartal kedua naik 101,31% year on year menjadi Rp20,15 triliun. Adapun, pada kuartal I/2021, penerbitan obligasi korporasi naik 15,93% yoy menuju Rp23,21 triliun dari Rp20,02 triliun pada kuartal I/2020.

Kata Niken Indriarsih, Kepala Divisi Pemeringkatan Korporasi Pefindo, pertumbuhan penerbitan surat utang dikarenakan pada kuartal II/2020 bertepatan dengan baru masuknya pandemi Covid-19 di Indonesia sehingga mempengaruhi penerbitan surat utang pada tahun lalu. Sementara pada kuartal II/2021, jumlah penerbitan obligasi meningkat seiring dengan adanya ekspektasi pemulihan kondisi perekonomian di Tanah Air dengan adanya program vaksinasi yang berjalan mulai dari awal tahun ini. “Ini kalau dari sisi perbandingan surat utang, kita lihat memang selama kuartal II/2021 ini secara jumlah jauh lebih baik atau naik dua kalinya dibandingkan dengan periode yang sama dengan tahun 2020 lalu,”ujarnya di Jakarta, kemarin/

Lebih lanjut, Niken mengungkapkan melonjaknya kasus aktif Covid-19 dalam beberapa bulan belakang ini mungkin akan mempengaruhi penerbitan surat utang di kuartal-kuartal berikutnya, jika tidak teratasi dengan baik. Berdasarkan data Pefindo, terdapat 55 kegiatan peringkat penerbitan obligasi korporasi yang terdiri dari 48 perusahaan dengan total nilai Rp20,15 triliun hingga kuartal II/2021. Nilai itu meningkat 101,31% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp10 triliun.

Di mana penerbitan obligasi di dominasi oleh perusahaan non Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp15,05 triliun, dan sisanya Rp5,10 triliun merupakan penerbitan obligasi perusahaan BUMN. Melalui total obligasi korporasi tersebut, sektor multifinance menduduki posisi teratas yaitu sebesar Rp7,73 triliun. Kemudian diikuti oleh sektor industri pembiayaan sebesar Rp4,65 triliun dan perbankan sebesar Rp2 triliun

Pefindo sendiri ungkap Niken menguasai 73% pangsa pasar pemeringkat obligasi korporasi di sepanjang semester pertama 2021 yaitu sebesar Rp13,35 triliun. Adapun sektor terbanyak yang diperingkat Pefindo adalah sektor multifinance sebesar Rp5,04 triliun, sektor industri pembiayaan sebesar Rp4,65 triliun, dan sektor perkebunan sebesar Rp1,50 triliun.

Saat ini, Pefindo telah menerima Rp59,11 triliun mandat surat utang korporasi yang belum listing hingga saat ini. Berdasarkan data Pefindo, total rencana penerbitan surat utang korporasi terbanyak yang belum listing berjumlah Rp13,00 triliun dari satu perusahaan induk. Kemudian di posisi kedua adalah sektor konstruksi, di mana empat perusahaan menyiapkan emisi obligasi sejumlah Rp6,67 triliun. Menyusul di bawahnya yaitu sektor multifinansial sebanyak Rp4,20 triliun.

 

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…