Chandra Asri Raih Fasilitas Kredit Rp 5 Triliun

NERACA

Jakarta – Guna mendanai pengembangan bisnisnya, emiten petrokimia terintegrasi, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) meraih fasilitas kredit dengan skema term loan dan account receivables financing baru dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 5 triliun. Perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengungkapkan, dari nilai tersebut, fasilitas term loan yang senilai US$ 280 juta atau sekitar Rp 4 triliun dengan tenor 7 tahun. Sementara total limit fasilitas account receivables financing yang diberikan Rp 1 triliun dengan tenor 2 tahun.

Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, Susana Indah Kris Indriati menjelaskan, pembiayaan tersebut menjadi bentuk implementasi Bank Mandiri dalam menyasar sektor industri petrokimia sebagai salah satu sektor andalan. Selain itu, hal ini juga bisa menjadi bentuk dukungan dalam mengurangi ketergantungan terhadap produk impor, sambil terus mengedepankan prinsip kehati-hatian.“Dukungan ini juga menjadi bukti realisasi keinginan Bank Mandiri untuk menjadi mitra finansial utama pilihan nasabah dengan berbagai produk keuangan utama, termasuk di dalamnya untuk mendukung transaksi harian nasabah,” kata Susana.

Presiden Direktur Chandra Asri, Erwin Ciputra menyampaikan, kredit ini akan digunakan untuk membiayai operasional dan mendukung modal kerja. Perseroan juga menyampaikan apresiasi terjalinnya kemitraan dengan Bank Mandiri. Pihaknya menghargai kepercayaan bank terhadap Chandra Asri yang berhasil menghadapi pandemi Covid-19. "Kami berharap dapat mempererat kemitraan dan hubungan dengan Bank Mandiri karena Chandra Asri akan terus berkembang untuk melayani industri dalam negeri Indonesia,"ujarnya.

Selain memberikan fasilitas kredit baru, bank bersandi bursa BMRI ini juga melakukan perpanjangan tenor fasilitas committed and unsecured revolving credit facility senilai US$ 50 juta untuk mendukung kebutuhan modal kerja Chandra Asri. Tidak hanya itu, Bank Mandiri turut melakukan pembaruan jangka waktu fasilitas trust receipt untuk Chandra Asri dari yang semula US$ 50 juta menjadi US$ 75 juta.

Ke depan Bank Mandiri akan terus menggali potensi kredit di sektor-sektor prospek positif lainnya seperti fast moving consumer goods (FMCG), perkebunan sawit dan CPO, energi serta konstruksi. Tidak hanya itu, Bank Mandiri juga menyasar bisnis-bisnis potensial di kantor-kantor wilayah sebagai salah satu bentuk mitigasi Bank Mandiri untuk membantu agenda pemulihan ekonomi nasional.

Sementara itu, Chandra Asri akan melakukan buyback global bond senilai US$ 300 juta. Dalam rangka buyback itu, perseroan akan melakukan tender offer sejak 3 Mei hingga 14 Mei 2021 sebagai tenggat batas awal dan 28 Mei sebagai tenggat batas terakhir. Target dari nilai pokok tender offer ini adalah sampai maksimal US$ 75 juta.

BERITA TERKAIT

RSM Rayakan 40 Tahun di Indonesia - Kekuatan Ekonomi Indonesia Makin Diperhitungkan

Rayakan hari jadi ke-40 hadir di Indonesia, RSM, network firma audit, pajak, dan konsultasi terbesar ke-enam di dunia, menyambut para…

Rapatkan Barisan Bersama SP BUMN - SP PLN Siap Kawal Asta Cita Pemerintahan Prabowo Gibran

Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Bangsa, Serikat Pekerja PLN (SP PLN) bersama Forum Komunikasi Serikat Pekerja BUMN (Forkom BUMN) menggelar…

Demo Tidak Seramai Diklaim, Layanan Ojol Masih Berjalan Normal

Aksi unjuk rasa serikat pengemudi ojek online (ojol) yang sebelumnya diklaim bisa mencapai ratusan ribu driver ojol dan disertai offbid…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

RSM Rayakan 40 Tahun di Indonesia - Kekuatan Ekonomi Indonesia Makin Diperhitungkan

Rayakan hari jadi ke-40 hadir di Indonesia, RSM, network firma audit, pajak, dan konsultasi terbesar ke-enam di dunia, menyambut para…

Rapatkan Barisan Bersama SP BUMN - SP PLN Siap Kawal Asta Cita Pemerintahan Prabowo Gibran

Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Bangsa, Serikat Pekerja PLN (SP PLN) bersama Forum Komunikasi Serikat Pekerja BUMN (Forkom BUMN) menggelar…

Demo Tidak Seramai Diklaim, Layanan Ojol Masih Berjalan Normal

Aksi unjuk rasa serikat pengemudi ojek online (ojol) yang sebelumnya diklaim bisa mencapai ratusan ribu driver ojol dan disertai offbid…

Berita Terpopuler