Suparma Bagikan Dividen Rp 31,71 Miliar

NERACA

Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Suparma Tbk memutuskan untuk membagian dividen tunai sebesar Rp 15 per saham atau sebesar Rp 31,718 miliar."Pembagian dividen tunai kepada para pemegang saham itu setara 20% dari laba bersih tahun buku 2020,” kata Hendro Luhur, Direktur PT Suparma, seperti dikutip investor di Surabaya, kemarin.

Dalam RUPS Suparma itu, lanjut Hendro, juga disetujui pembagian dividen saham dari kapitalisasi saldo laba dengan jumlah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 419,530 miliar yang terbagi atas sebanyak-banyaknya 676.662.706 lembar saham."Rasio pembagian dividen saham tersebut adalah 100:32, yaitu setiap 100 saham lama dengan nilai nominal Rp 400 per lembar saham, akan memperoleh 32 saham baru dengan nilai nominal Rp 400,” ungkapnya.

Hendro menjelaskan, selama 2020 lalu Suparma mencatat penjualan bersih sebesar Rp 2.151,5 miliar atau turun 14,4% dibandingkan dengan penjualan bersih tahun sebelumnya. Penurunan penjualan bersih itu terutama disebabkan oleh turunnya kuantitas penjualan produk kertas sebesar 12,8% saat harga jual rata-rata produk kertas relatif tidak mengalami perubahan dibandingkan harga jual rata-rata di tahun 2019.

Namun, turunnya beban pokok penjualan yang melebihi penurunan penjualan bersih menyebabkan kenaikan laba kotor sebesar 4,8% dari semula Rp 374,8 miliar di tahun 2019 menjadi Rp 392,8 miliar di tahun 2020. Marjin laba kotor tahun 2020 juga mengalami peningkatan menjadi 18,3% dari semula 14,9% di tahun 2019. Selain itu, beban operasional selama 2020 yang terdiri dari beban penjualan serta beban umum dan administrasi juga mengalami penurunan masing-masing sebesar 14,5% dan 4,8% terutama disebabkan oleh turunnya beban ekspor dan pengangkutan pada beban penjualan sebesar 18,1% serta turunnya honorarium tenaga ahli, perbaikan dan pemeliharaan, perjalanan dinas dan jamuan pada beban umum dan administrasi sebesar 42,9%.

Sedangkan beban keuangan mengalami penurunan sebesar 21,2% dari semula Rp 48,6 miliar di tahun 2019 menjadi Rp 38,3 miliar di tahun 2020. Penurunan beban ini menyebabkan laba sebelum taksiran beban pajak dan laba komprehensif tahun berjalan Suparma naik masing-masing menjadi sebesar Rp 195,5 miliar dan Rp 153,9 miliar atau masing-masing meningkat 10,7% dan 25,2%.

Tahun ini, emiten produsen kertas dan tisu ini menargetkan penjualan mencapai 2,6 triliun. Target tahun ini masih setara dengan kondisi 2019, tetapi kalau dibandingkan target 2020 sebesar Rp2,1 triliun, maka tahun ini diproyeksi tumbuh 23,6%.

 

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…