Realisasi Kontrak Baru WTON Capai 25%

NERACA

Jakarta – Sampai dengan Mei 2021, realisai kontrak baru PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) capai 25% dari target tahun ini Rp 8,02 triliun. Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Beton, Yuherni Sisdwi R seperti dikutip investor, kemarin mengatakan, kontrak baru yang diperoleh perseroan hingga Mei 2021 mencapai Rp 1,99 triliun.

Disampaikannya, kontrak tersebut terdiri atas High Speed Railway sebesar Rp 666,57 miliar serta Jalan Tol Serpong-Balaraja sebesar Rp 88,97 miliar. Kemudian juga terdapat dari proyek Pengaman Muara Sungai Bogowonto sebesar Rp 80,14 miliar serta proyek lainnya. Asal tahu saja, WIKA Beton pada tahun 2020 melakukan penyusulan ulang beberapa target kinerja, salah satunya kontrak baru yang sebelumnya sebesar Rp 11,47 triliun diubah menjadi Rp 5,25 triliun.

Perolehan kontrak baru hingga Desember 2020 didominasi oleh proyek di bidang infrastruktur sebesar 72,87%, disusul proyek di sektor energi 12,26%, kemudian sisanya berasal dari sektor properti, pertambangan dan industri masing-masing menyumbang sebesar 8,84%, 4,97%, dan 1,07%. Proyek-proyek tersebut di antaranya adalah Kereta Cepat Jakarta-Bandung, RKEF Smelter Nikel, Dermaga Patimban, RDMP Balikpapan, Pembangunan Jalur Kabel Optik Semarang, Terminal Kijing, Tol Indrapura–Kisaran, Pengaman Muara Sungai Bogowonto, Tol Tebing Tinggi–Parapat, dan Jakarta International Stadium.

Tahun ini, perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 567 miliar dan hingga kuartal I-2021 sudah terserap Rp 3 miliar. Adapun capex akan digunakan untuk kebutuhan pengembangan pabrik existing. “Sumber capex berasal dari fasilitas pendanaan perbankan,” ujar Yuherni.

Sebelumnya, Wijaya Karya Beton melalui anak usahanya PT Citra Lautan Teduh (CLT) resmi melakukan ekspor perdana tiang pancang ke Taiwan. Perseroan berhasil memenangkan tender setelah bersaing dengan sejumlah eksportir dari negara lain di Asia Tenggara seperti Vietnam dan Malaysia pada awal 2021.

Yuherni mengatakan, produk yang diekspor merupakan tiang pancang atau spun pile dengan diameter 300 mm dan panjang 8 meter. Produk ini akan digunakan dalam proyek infrastruktur yang sedang digalakkan oleh pemerintah Taiwan. Untuk ekspor perdana kali ini, pihak Taiwan akan melakukan tes pile kepada produk yang dikirim. “Tes pile ini perlu dilakukan untuk memastikan kesesuaian syarat dan spesifikasi produk dengan kebutuhan proyek. Setelah lolos tes pile produk, maka Wika Beton melalui CLT akan mendapatkan kontrak penuh proyek tersebut,”ujarnya.

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…