NERACA
Jakarta – Emiten distributor alat berat, PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) meraih laba bersih sebesar US$ 996.976 di kuartal pertama 2021 atau membaik dibandingkan priode yang sama tahun lalu masih merugi US$ 1,831 juta. Sehingga laba per saham dasar tercatat senilai US$ 0,0044, dibandingkan kuartal I 2020 yang tercatat rugi bersih per saham dasar senilai US$ 0,00081. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.
Kemudian pendapatan sepanjang kuartal pertama 2021 naik 73,07% menjadi US$ 22,558 juta. Rincinya, penjualan alat berat melonjak 128,57% menjadi US$ 16,19 juta. Pada sisi penjualan suku cadang tumbuh 8,1% menjadi US$ 3,333 juta. Adapun jasa perbaikan naik 62,09% menjadi US$ 1,668 juta. Namun, beban pokok pendapatan membengkak 70% menjadi US$ 17,564 juta. Sehingga laba kotor melonjak 107,27% menjadi US$ 5,012 juta.
Sementara itu, aset terkumpulkan senilai US$ 108,32 juta atau turun 4,4% dibandingkan akhir tahun 2020 yang tercatat sebesar US$ 113,54 juta. Hal itu karena menyusutnya kewajiban perseroan sebesar 6,5% menjadi US$ 85,77 juta. Selanjutnya arus kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi tercatat sebesar US$ 214.191 atau menyusut 95,58% dibandingkan akhir kuartal I 2020 yang tercatat sebesar US$ 5,176 juta.
Perseroan sendiri di tahun ini optimis kinerja akan lebih positif. Direktur Utama Kobexindo Tractors, Andry Budiman Limawan seperti dikutip kontan mengatakan, tahun ini pihaknya akan terus memperkuat dan memaksimalkan berbagai peluang, baik di sektor alat pertambangan maupun di luar alat berat pertambangan. “Kami optimistis 2021 ini akan lebih baik. Khususnya beberapa faktor utama yang menunjang saat ini yakni volatilitas harga batubara yang positif dan pandemi yang lebih terkendali,"ujarnya.
Hal tersebut tercermin dari membaiknya harga batubara pada kuartal IV-2020. Meskipun, Andry mengakui dampaknya tidak serta merta langsung mempengaruhi penjualan alat berat, namun kondisi tersebut diyakni mampu memberikan sentimen positif bagi sektor usaha alat berat. Selain itu sejak awal tahun ini, KOBX juga telah melakukan perubahan dan konsolidasi kepengurusan agar lebih efektif dan efisien dalam mengantisipasi kondisi pasar yang ada. KOBX juga fokus pada strategi biaya untuk memaksimalkan efisiensi ke depannya.
Kobexindo saat ini memiliki dua segmen penjualan yakni alat berat pertambangan dan non pertambangan. KOBX terus memperkuat segmen non pertambangan untuk memperkuat komposisi pendapatan sehingga tidak terlalu tergantung pada sektor pertambangan. "Segmen non tambang tersebut diwakili penjualan alat material handling equipment dan alat environmental solutions melalui anak usaha kami, PT Kobexindo Equipment. Di samping itu, selain melayani jasa perbaikan alat berat, Kobexindo juga melayani jasa perbaikan dan suku cadang untuk truck heavy duty Eropa yang diwakili oleh anak usaha kami, PT Eurotruk Transindo," ujar Andry.
Andry menyebut, secara nominal, lini bisnis penjualan nol alat berat pertambangan memang belum sebesar alat berat pertambangan. Namun, dia meyakini prospek sektor tersebut positif dan terus tumbuh.
Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menyetujui pengangkatan Dian Siswarini sebagai Direktur…
NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) memutuskan membagikan dividen senilai Rp60…
NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnis, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) berencana menerbitkan kembali…
Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menyetujui pengangkatan Dian Siswarini sebagai Direktur…
NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) memutuskan membagikan dividen senilai Rp60…
NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnis, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) berencana menerbitkan kembali…