Garda Transfumi Siap Dorong UMKM

NERACA 

Jakarta - Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Eddy Satria mengatakan, bahwa di tahun 2021 Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) mendorong penerbitan legalitas usaha berupa Nomor Induk Berusaha (NIB) dan koordinasi lintas sektor terkait kemudahan pendaftaran sertifikasi produk bagi usaha mikro dalam rangka tranformasi usaha mikro dari informal ke formal. 

“Langkah strategis untuk mencapai kemudahan usaha yang dilaksanakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM itu dengan membentuk Garda Transfumi (Transformasi Formal Usaha Mikro) di bawah koordinasi Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM)," kata Eddy. 

Dalam mengintegrasikan Garda Transfumi, lanjut Eddy, untuk saat ini bersama dengan para pendamping SIGAP UMKM-Micro Mentor Indonesia. 

“Ke depan diharapkan dapat menggandeng seluruh asosiasi dan organisasi masyarakat dan komunitas UMKM," harap Eddy. 

Menurut Eddy target terhadap pelaku usaha mikro informal yang mendapatkan BPUM diharapkan dapat didampingi legalitas usahanya dan dapat memanfaatkan dana tersebut secara produktif. 

"Melalui program Garda Transfumi diharapkan dapat bersinergi dengan seluruh stakeholders untuk dapat menyentuh seluruh pelaku usaha mikro di Indonesia," jelas Eddy. 

Tidak hanya melalui Garda Transfumi, untuk memperluas pasar UMKM Kementerian Perdagangan dan Facebook di Indonesia berkolaborasi melalui kampanye #TumbuhdiFacebook. Kolaborasi ini bertujuan untuk mendukung akselerasi transformasi dan kemampuan digital para pelaku UMKM di Indonesia agar mereka dapat terus bertumbuh.

Langkah ini dilakukan karena penggunaan teknologi digital oleh pelaku UMKM dapat membuka peluang untuk terus mengembangkan usaha mereka dan juga merambah pasar baru, baik domestik maupun mancanegara. Serangkaian kegiatan dari kolaborasi Kementerian Perdagangan dan Facebook telah digelar pada 22 April--31 Desember 2021.

“Kolaborasi ini merupakan bentuk konkret kemitraan antara pemerintah dan pihak swasta untuk mendukung para pelaku UMKM memanfaatkan teknologi digital sebagai platform utama kegiatan bisnis mereka, terlebih untuk menembus pasar ekspor. Meski pandemi Covid-19 masih berlangsung, UMKM diharapkan bertahan dan berkembang,” jelas Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

Lebih lanjut, Lutfi menjelaskan, UMKM menjadi salah satu sektor yang terkena dampak pandemi Covid-19.

Di awal pandemi, pendapatan turun drastis, bahkan tak sedikit yang harus menghentikan bisnisnya. Padahal, UMKM berperan penting sebagai salah satu penggerak utama roda perekonomian yang paling penting.

“Di masa pandemi Covid-19, seluruh pelaku UMKM harus dapat menyesuaikan kegiatan bisnisnya dengan mengadopsi teknologi digital serta memanfaatkan platform media sosial seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Secara berangsur-angsur, usaha mereka diharapkan mulai pulih dan berkembang,” jelas Lutfi.

Untuk memastikan kegiatan bisnis secara daring terlaksana dengan baik, lanjut Lutfi, salah satu aktivitas dalam kolaborasi ini adalah mengedukasi konsumen dan pemilik usaha untuk menciptakan interaksi bisnis yang baik dan aman melalui kampanye #AmanBelanjaOnline.

Salah satunya, dengan mengikutsertakan para kreator konten dan pelaku UMKM yang ada di Facebook dan Instagram. Seluruh kegiatan dalam kolaborasi ini diharapkan dapat menginspirasi dan membantu lebih banyak UMKM agar dapat tumbuh dan sukses melalui platform digital, seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp.

Sementara itu, Kepala Kebijakan Publik untuk Facebook di Indonesia Ruben Hattari mengungkapkan, banyak pelaku UMKM yang mengalihkan usaha mereka ke ranah daring agar usaha dapat tetap berjalan.

Sebuah survei Facebook mengenai kondisi UMKM di Indonesia di awal 2021 menunjukkan, 84 persen UMKM Indonesia yang aktif di Facebook kerap mengikuti berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan pendapatan pelaku UMKM.

“Facebook mengapresiasi kolaborasi bersama Kementerian Perdagangan untuk terus membantu pelaku UMKM di Indonesia agar mendapatkan manfaat maksimal dari penggunaan teknologi digital, khususnya di Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Melalui berbagai pelatihan, diskusi dan bincang virtual, diharapkan para pelaku UMKM tetap semangat menjalankan dan mengembangkan usahanya,” jelas Ruben.

Ruben juga memaparkan rangkaian kampanye #TumbuhdiFacebook ini. Pertama, seri pelatihan virtual guna optimalisasi penggunaan media sosial untuk Kemendag dan Atase Perdagangan. Kedua, pelatihan UMKM Go Digital dan Go Global yang meliputi seri pelatihan digitalisasi bisnis WhatsApp Go Digital and Scale Up; pelatihan dan bincang UMKM untuk wirausaha perempuan melalui program #SheMeansBusiness untuk menyasar pangsa ekspor; dan katalog WhatsApp untuk mempromosikan UMKM lokal kepada konsumen.

 

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Stakeholder Didorong Intensifikasi dan Ekstensifikasi

NERACA Surabaya - Menteri Pertanian,  Andi Amran Sulaiman mendorong seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) di sektor perkebunan khususnya tebu untuk bergerak…

Praktik IUUF Sejak 2020, Selamatkan Kerugian Negara Rp13 T

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyampaikan bahwa pemberantasan terhadap kegiatan penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan dan tidak…

Indonesia dan Jepoang Mou Sebesar USD 200,8 Juta

NERACA Osaka – Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti Widya Putri didampingi Direktur Jenderal  Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Fajarini…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Stakeholder Didorong Intensifikasi dan Ekstensifikasi

NERACA Surabaya - Menteri Pertanian,  Andi Amran Sulaiman mendorong seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) di sektor perkebunan khususnya tebu untuk bergerak…

Praktik IUUF Sejak 2020, Selamatkan Kerugian Negara Rp13 T

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyampaikan bahwa pemberantasan terhadap kegiatan penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan dan tidak…

Indonesia dan Jepoang Mou Sebesar USD 200,8 Juta

NERACA Osaka – Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti Widya Putri didampingi Direktur Jenderal  Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Fajarini…