NERACA
Jakarta – Perkuat modal, PT Maybank Indonesia Finance (Maybank Finance) berencana menggelar penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi III dengan total Rp 5 triliun. Sedangkan emisi tahap pertama ditargetkan mencapai Rp 500 miliar. Informasi tersebut disampaikan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Nantinya dana hasil penerbitan obligasi ini akan dimanfaatkan seluruhnya untuk modal kerja pembiayaan. Obligasi tahap I tersebut rencananya diterbitkan dengan tenor tiga tahun pada semester I-2021. Sedangkan bunga obligasi akan dibayarkan setiap tiga bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi. Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 23 September 2021, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir akan dilakukan pada 23 Juni 2024.
Lembaga pemeringkatan Fitch Ratings Indonesia telah menetapkan peringkat nasional untuk surat utang jangka panjang PT Maybank Indonesia Finance di AA+ (idn) dengan prospek stabil. Peringkat tersebut didorong oleh pandangan Fitch atas tingginya kemungkinan dukungan yang kuat dari pemegang saham utama, PT Bank Maybank Indonesia Tbk (AAA(idn) stabil) dan induk perusahaan Malayan Banking Berhad (BBB+ stabil). Sedangkan masa penawaran awal jatuh pada 17-31 Mei 2021 dan masa penawaran umum pada 16-18 Juni 2021. Lalu tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 24 Juni 2021.
PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas dan PT Maybank Kim Eng Sekuritas ditunjuk sebagai penjamin emisi obligasi. Sedangkan, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ditunjuk sebagai wali amanat. Hingga kuartal I-2021, laba sebelum pajak Maybank Finance turun 12,8% menjadi Rp106 miliar, seiring dengan penurunan pembiayaan roda empat sebesar 19,9%. Sementara, kualitas aset tetap sehat, meskipun NPL meningkat tipis menjadi 0,41% (gross) dan 0,20% (net) per Maret 2021, dibandingkan dengan 0,26% (gross) dan 0,15% (net) pada periode yang sama tahun lalu.
Meskipun kinerja turun, Maybank Finance tetap optimis pertumbuhan pembiayaan kendaraan roda empat dapat bangkit tahun ini, didorong oleh pemberian insentif Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM) untuk penjualan kendaraan roda empat yang baru-baru ini diumumkan oleh pemerintah. Insentif yang sudah berlaku sejak 1 Maret 2021 ini, diperkirakan berdampak positif pada penjualan mobil di Indonesia.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang untuk melakukan perpanjangan waktu perdagangan saham, dengan ada tiga skenario waktu perdagangan saham.…
NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar…
NERACA Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan sebanyak 10.000 investor syariah baru di pasar modal Indonesia pada tahun…
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang untuk melakukan perpanjangan waktu perdagangan saham, dengan ada tiga skenario waktu perdagangan saham.…
NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar…
NERACA Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan sebanyak 10.000 investor syariah baru di pasar modal Indonesia pada tahun…