Djasa Ubersakti Bidik Laba Rp 38,53 Miliar

NERACA

Jakarta -Emiten properti, PT Djasa Ubersakti Tbk (PTDU) menargetkan laba bersih sebesar Rp38,53 miliar pada tahun 2022 dan sebesar Rp76,68 miliar tahun 2023. Tapi di tahun 2021, perseroan akan mengalami kerugian senilai Rp2,53 miliar. Target itu berdasarkan laporan penilaian Kantor Jasa Penilai Publik atas rencana penambahan bidang usaha kontraktor penambangan biji besi di Sulawesi Tenggara yang diunggah perseroan di laman PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, kemarin.

Adapun jika PTDU tetap hanya menggeluti bidang kontraktor bangunan, maka di tahun 2021 ditargetkan meraih laba sebesar Rp5,342 miliar, tahun 2022 meraih laba sebesar Rp31,59 miliar dan Rp69,54 miliar di tahun 2023. Dengan kata lain, perseroan mengharapkan adanya pertumbuhan laba 21,96% pada tahun 2022 dan 10,26% tahun 2023 jika melakukan penambahan kegiatan usaha, dibanding laba bersih tanpa penambahan usaha.

Adapun laba itu diperoleh dari tambahan penjualan bijih besih senilai Rp47,37 miliar di tahun 2021. Di tahun 2022 meningkat menjadi Rp96,77 miliar dan di tahun 2023 mencapai Rp99,68 miliar. Guna menggeluti bidang penambangan bijih besi di Sulawesi Tengah itu, perseroan membutuhkan tambahan dana berupa penyewaan alat sebesar Rp622,6 juta per bulan dan Rp113 juta untuk biaya karyawan per bulan. Kebutuhan tambahan dana tersebut akan diambil dari kas internal emiten yang baru tercatat di papan pengembangan BEI tanggal 8 Desember 2020 lalu.

Di tahun ini, perseroan menargetkan kontrak baru sebesar Rp 330 miliar dan realisasi hingga 26 Maret 2021 telah mencapai 20,21% dari total target kontrak baru tersebut. Perseroan menyebutkan, perolehan kontrak baru tersebut berasal dari pembangunan apartemen Royal Paradise dengan pemberi proyek PT Royal Permata Indah di Bandung. Pekerjaan meliputi struktur, dengan persentase penyertaan 100% oleh Djasa Ubersakti.

Perseroan memperoleh kontrak pekerjaan ini pada 2021 dan ditargetkan selesai pada 2021. Dimana nilai kontrak dari pekerjaan pembangunan struktur apartemen Royal Paradise ini mencapai Rp 48,15 miliar. Proyek lainnya adalah rekonstruksi gedung Universitas Islam Negeri Palu, pemberi proyek Direktorat Jendral Cipta Karya, Kementerian PUPR Wilayah Sulawesi Tengah. Pekerjaan meliputi pekerjaan sipil, struktur, arsitektur, mekanikal elektrikal, plumbing, dan instrumentasi. Perseroan memperoleh kontrak pekerjaan pada 7 Desember 2020 dan ditargetkan selesai pada 2021. Kontrak ini dikerjakan perseroan bersama dengan PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) dengan persentase 45% dan 55%. Nilai kontrak pekerjaan adalah Rp 93,26 miliar.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…