Pemerintah Dorong Pengembangan Wisata Berbasis Otomotif

NERACA

Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menerima audiensi Perkumpulan Wisata Otomotif Indonesia (PWOI). Menparekraf mengapresiasi rencana dan program yang akan dijalankan PWOI dalam mengembangkan pariwisata berbasis otomotif di Indonesia.

Salah satu program yang digagas POWI adalah Wonderful Ride Indonesia, sebuah gerakan untuk mendorong empowerment wisata berbasis otomotif di Indonesia.

"Saya hari ini menerima Ketua Umum PWOI yang menggagas Wonderful Ride Indonesia. Bagaimana wisata berbasis otomotif ini bisa berkontribusi terhadap pertumbuhan pariwisata di Indonesia," kata Sandiaga.

Turut hadir mendampingi Menparekraf Sandiaga Uno, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Wayan Giri Adnyani, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Neil El Himam, serta Staf Ahli Menteri Bidang Inovasi dan Kreativitas Josua Simanjuntak.

Sandiaga mendorong PWOI dapat berinovasi dan beradaptasi, termasuk berkolaborasi dengan banyak pihak. Terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini untuk dapat mendorong bangkitnya pariwisata dan ekonomi kreatif

Tren pariwisata ke depan, para wisatawan akan lebih memilih konsep wisata yang lebih personalized, localized, dan smaller in size. Dimana wisata berbasis otomotif ini sangat sejalan dan juga memberikan pengalaman berwisata lebih bagi wisatawan.

"Kita akan mendukung pengembangan pariwisata berbasis otomotif ini di Indonesia," kata Sandiaga.

Ketua Umum Perkumpulan Wisata Otomotif Indonesia (POWI), Rezza Artha, menjelaskan, melalui gerakan ini pihaknya ingin masyarakat otomotif Indonesia berpartisipasi lebih jauh dengan dunia pariwisata. Mereka melihat korelasi yang kuat antara dunia otomotif dengan pariwisata Indonesia, dimana pariwisata yang maju perlu didukung dengan masyarakat otomotif yang juga maju.

Secara umum, PWOI mengajak masyarakat lebih aktif berwisata menggunakan kendaraan miliknya baik sepeda motor mobil atau tipe lainnya. Pariwisata merupakan sektor yang dapat secara cepat digerakkan dalam rangka pemulihan ekonomi dibanding sektor-sektor lainnya yang masih membutuhkan persiapan.

"Kita melihat di beberapa lokasi akan kesuksesan event-event otomotif, bagaimana mereka dapat sampai meningkatkan okupansi hotel, rumah makan, dan sebagainya. Itu yang mau kita dukung ke depan bagaimana penggemar otomotif Indonesia semakin berkontribusi positif terhadap perekonomian terutama di bidang pariwisata," kata Rezza.

Kendaraan Listrik

Dalam kesempatan ini, PWOI juga mengampanyekan penggunaan sepeda motor listrik "Gesits" di destinasi sehingga dapat berwisata dengan berkendara secara aman, tertib, sehat, dan menyenangkan.

Bahkan Pemerintah pun mendukung kampanye penggunaan sepeda motor listrik ini di destinasi pariwisata Indonesia.

 

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendukung motor listrik dan penggunaannya nanti tidak hanya di lima destinasi super prioritas tapi juga destinasi-destinasi lainnya.

Terkait kendaraan listrik, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Taufiek Bawazier mengungkapkan bahwa pemerintah telah menetapkan target bahwa pada tahun 2025 produksi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) mencapai 400 ribu unit untuk roda empat dan 1,76 juta unit roda dua.

“Target produksi ini akan terus meningkat hingga pada tahun 2030 yang akan mencapai 600 ribu unit roda empat dan 2,45 juta unit roda dua,”  ungkap Taufiek.

Taufiek  pun menjelaskan, sasaran tersebut ditetapkan dalam rangka mendukung pencapaian target pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29% pada tahun 2030. Selain itu juga menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemain utama produsen otomotif dunia.

“Pengembangan kendaraan listrik bahkan diyakini dapat menarik investasi di sektor industri komponen utama seperti baterai, motor listrik dan power control unit(PCU) yang memiliki nilai ekonomi sangat tinggi,” jelas Taufiek.

Sejalan hal tersebut, Taufiek mengakui, pemerintah juga telah mengeluarkan beleid untuk mendukung pengembangan industri kendaraan listrik. Diantaranya Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 terkait percepatan program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk transportasi jalan yang diselenggarakan melalui percepatan pengembangan industri KBLBB dalam negeri, pemberian insentif, penyediaaan infrastruktur pengisian listrik dan pengaturan tarif tenaga listrik untuk KBLBB, pemenuhan terhadap ketentuan teknis KBLBB, serta perlindungan terhadap lingkungan hidup.

 

 

BERITA TERKAIT

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

Program Making Indonesia 4.0 Tingkatkan Daya Saing

NERACA Jerman – Indonesia kembali berpartisipasi dalam Hannover Messe 2024, acara pameran industri terkemuka yang merupakan salah satu satu pameran…

Le Minerale Favorit Konsumen Selama Ramadhan 2024

Air minum kemasan bermerek Le Minerale sukses menggeser AQUA sebagai air mineral favorit konsumen selama Ramadhan 2024. Hal tersebut tercermin…

BERITA LAINNYA DI Industri

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

Program Making Indonesia 4.0 Tingkatkan Daya Saing

NERACA Jerman – Indonesia kembali berpartisipasi dalam Hannover Messe 2024, acara pameran industri terkemuka yang merupakan salah satu satu pameran…

Le Minerale Favorit Konsumen Selama Ramadhan 2024

Air minum kemasan bermerek Le Minerale sukses menggeser AQUA sebagai air mineral favorit konsumen selama Ramadhan 2024. Hal tersebut tercermin…