NERACA
Jakarta - PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)/PT PII berkomitmen untuk mendukung upaya Pemerintah dalam mendorong percepatan pembangunan proyek-proyek infrastruktur. Dalam situasi terkini, ketersediaan infrastruktur, khususnya yang terkait kesehatan, air minum dan sanitasi, diharapkan memberikan kontribusi dalam mengatasi dampak pandemi COVID-19, selain sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional.
Pada Jumat (18/2), PT PII melaksanakan kegiatan seremonial penandatanganan perjanjian terkait penjaminan Pemerintah untuk Proyek dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Unsolicitied di sektor Air Minum yaitu Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur I di Auditorium Kementerian PUPR. Penandatanganan ini dilaksanakan PT PII sebagai Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur (BUPI) dengan Kementerian PUPR sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK) dalam Perjanjian Regres dan dengan PT Wika Tirta Jaya Jatiluhur (Konsorsium PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Jaya Konstruksi Manggala Tbk, dan PT Tirta Gemah Ripah) sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP) dalam Perjanjian Penjaminan terkait Proyek.
Proyek SPAM Regional Jatiluhur I merupakan proyek pembangunan dan pengoperasian Sistem Penyediaan Air Minum berkapasitas 4.750 liter/detik yang dilaksanakan dengan skema KPBU untuk jangka waktu kerjasama sampai dengan 27,5 tahun setelah Tanggal Operasi Komersial (COD) yang akan memasok kebutuhan di wilayah DKI Jakarta, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi dan Kabupaten Karawang. Proyek diestimasikan mampu melayani ± 380.000 Sambungan Langganan (SL).
Manfaat ekonomi tambahan yang diharapkan dapat dihasilkan pada proyek ini terbagi dalam dua komponen melalui manfaat langsung dari proyek yaitu meningkatkan cakupan air bersih di kota Jakarta sampai dengan 4.000 liter per detik, Kota Bekasi sebesar 300 lpd, Kabupaten Bekasi sebesar 100 lpd dan Kabupaten Karawang sebesar 350 lpd, mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan air tanah dan mencegah terjadinya penurunan permukaan tanah, membuka lapangan kerja melalui investasi sebesar 1,675 Triliun Rupiah dan membantu pencegahan terjadinya penyebaran Covid-19 dengan menyediakan air bersih untuk mencuci tangan. Kemudian untuk manfaat tidak langsung yaitu terdapat pada manfaat kesehatan melalui dampak dari peningkatan kualitas air yang diterima oleh pelanggan seperti adanya pengurangan morbiditas/mortalitas terhadap penyakit yang disebabkan buruknya kualitas air.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menyatakan dalam sambutannya bahwa pembiayaan infrastruktur tidak melulu melalui APBN karena pada proyek ini telah menggunakan skema pembiayaan alternatif yaitu melalui KPBU yang merupakan salah satu skema inovasi pembiayaan yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan serta Penjaminan Pemerintah pada proyek ini melalui PT PII.
“Terima kasih kepada seluruh instansi yang terlibat pada proyek ini baik pada intitusi pemerintah maupun daerah dan juga swasta karena melalui kerja sama yang kuat ini kita semua dapat mencapai tujuan kita bersama yaitu melayani masyarakat melalui pembangunan infrastruktur SPAM yang menyediakan air bersih”, pungkas Basuki.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani yang hadir dalam sambutannya menyatakan bahwa proyek SPAM ini merupakan salah satu ikhtiar yang dilakukan Pemerintah yang sangat penting dan menjadi prioritas yaitu menyediakan air bersih dan air minum bagi masyarakat terutama perempuan para ibu rumah tangga sehingga diharapkan Kementerian PUPR dan semua yang terlibat pada proyek ini dapat memperhatikan tidak hanya fokus dari tata kelolanya, namun tetap memperhatikan aspek lingkungan, sosial serta gender equality yang sangat erat kaitannya untuk membantu perempuan.
“Fasilitas yang diberikan Pemerintah melalui Kementerian Keuangan yaitu KPBU dan Penjaminan melalui PT PII sebagai SMV Kemenkeu ini diharapkan dapat mendorong percepatan pembangunan infrastruktur, tidak hanya proyek SPAM Regional Jatiluhur I, namun juga pada proyek-proyek infrastruktur lainnya sehingga pembangunan infrastruktur tetap berlanjut walaupun di tengah pandemi global yang saat ini melanda dan semakin banyak serta luas manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat terutama bagi perempuan para Ibu Rumah Tangga yang sangat membutuhkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari”, Jelas Sri Mulyani.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa ketersediaan air bersih sangat penting bagi masyarakat, oleh karena itu dengan telah ditandatangani proyek ini saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan serta para institusi yang terlibat karena proyek ini sangat membantu terutama disaat pandemi covid-19.
“Proyek ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang berkomitmen dalam pelaksanaan Sustainable Development Goal (SDG) yaitu memastikan dan berkontribusi dalam air bersih yang berkelanjutan untuk masyarakat serta diharapkan target pemenuhan air minum dan air bersih ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya,” kata Luhut.
Sementara itu, Direktur Utama PT PII M. Wahid Sutopo menyatakan bahwa PT PII sebagai SMV Kementerian Keuangan telah memberikan penjaminan pada proyek tersebut selama 15 tahun untuk menjamin risiko gagal bayar dan terminasi.
“Terima kasih kepada Kementerian Keuangan, Kementerian PUPR dan PT Wika Tirta Jaya Jatiluhur yang telah mempercayakan skema penjaminan pemerintah melalui PT PII. Proyek SPAM Regional Jatiluhur I adalah Proyek ke-32 yang mendapatkan skema penjaminan dari PT PII dan Proyek SPAM yang ke 5 setelah SPAM Umbulan, SPAM Bandar Lampung,SPAM Semarang Barat dan SPAM Pekanbaru. Harapannya skema penjaminan ini menambah keyakinan bagi para investor dan Lembaga keuangan untuk berpartisipasi lebih aktif dalam pembangunan infrastruktur,” tutup Sutopo.
NERACA Jakarta - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) mengungkapkan berbagai jenis barang- barang pindahan dari luar negeri yang…
NERACA Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan asumsi harga minyak mentah Indonesia atau…
NERACA Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan realisasi belanja negara hingga semester I 2025 mencapai Rp1.407,1 triliun atau…
NERACA Jakarta - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) mengungkapkan berbagai jenis barang- barang pindahan dari luar negeri yang…
NERACA Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan asumsi harga minyak mentah Indonesia atau…
NERACA Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan realisasi belanja negara hingga semester I 2025 mencapai Rp1.407,1 triliun atau…