DKP3 Kota Sukabumi Antisipasi Terjadinya Rawan Pangan di Masa Pandemi

NERACA

Sukabumi - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, dalam waktu dekat akan melakukan koordinasi dengan pihak Badan Urusan Logistik (Bulog). Hal tersebut tentunya, untuk mengantisipasi stok beras di tahun 2021.

"Koordinasi dengan Bulog itu, salah satunya menjaga ketahanan pangan. Terutama beras, karena takutnya terjadi kerawanaN pangan di tahun ini," ujar Kepala DKP3 Kota Sukabumi Andri Setiawan kepada Neraca, saat berkunjung ke Sekretariat PWI Kota Sukabumi, Kamis (21/1).

Apalagi lanjut Andri, disaat masa pandemi ini, kerawanan pangan pasti akan terjadi, seperti isu akan terjadinya rawan pangan di wilayah Jawa Barat, sehingga bisa memicu negara lain tidak akan melakukan impor beras ke Indonesia. Begitu juga kata Andri, dengan daerah di Indonesia yang menjadi penyuplai beras ke Kota Sukabumi, seperti Cianjur atau daerah lainya. 

"Makanya, koordinasi yang akan dilakukan dengan Bulog nanti, salah satunya memastikan kebutuhan beras untuk Kota Sukabumi aman," ujarnya.

Andri mengakui, jika luas lahan pertanian di Kota Sukabumi setiap tahunya alami penyusutan, sehingga lahan yang tersisa saat ini mencapai 1.356 hektare. Dari jumlah tersebut, sebanyak 321 hektare dijadikan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B), walaupun dari 321 hektare tersebut, baru 28 hektare yang baru dimiliki oleh Pemkot Sukabumi, dan sisanya murni milik masyarakat."Makanya, DKP3 akan terus menjaga dan mesosialisasikan pentingnya LP2B tersebut," ungkapnya.

Sementara itu tambah Andri, berdasarkan data yang dimiliki, kebutuhan beras di Kota Sukabumi per tahun mencapai 37.755,27 ton, untuk kebutuhan per hari mencapai 103,44 ton, sedangkan lahan yang ditanami padi mencapai 25,29 hektare."Kalau melihat data penduduk di tahun 2019 yang mencapai 344,797 jiwa, jadi per hari satu orang itu membutuhkan sekitar 0,3 kg beras," ucapnya.

Untuk itu kata Andri, dimusim tanam ini, pihaknya akan intens serta membina ke lapangan, hal itu juga agar nantinya tidak terjadi gagal panen."Dalam setahun itu bisa alami tiga smapai empat kali panen, makanya di tahun 2021 ini kita akan lebih intens kelapangan, untuk menjaga salah satu ketahanan pangan tersebut," pungkas Andri. Arya

 

 

BERITA TERKAIT

Keren! UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang sebagai Memory of the World Asia Pacific

NERACA Padang - Arsip Pabrik Indarung I PT Semen Padang dari tahun 1910-1972, resmi ditetapkan sebagai Memory of the World…

KemenKopUKM Gelar Rakor Jaring Masukan Untuk Kebijakan Pengembangan KUMKM

NERACA Biak Numfor, Papua - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) untuk menjaring masukan dalam upaya pengembangan…

Stafsus PUPR: Banyak Manfaat Ekonomi bagi RI dalam Ajang WWF ke-10

  NERACA BALI — Stafsus Kemen PUPR mengungkapkan banyak manfaat ekonomi bagi Indonesia salam ajang World Water Forum (WWF) ke-10…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Keren! UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang sebagai Memory of the World Asia Pacific

NERACA Padang - Arsip Pabrik Indarung I PT Semen Padang dari tahun 1910-1972, resmi ditetapkan sebagai Memory of the World…

KemenKopUKM Gelar Rakor Jaring Masukan Untuk Kebijakan Pengembangan KUMKM

NERACA Biak Numfor, Papua - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) untuk menjaring masukan dalam upaya pengembangan…

Stafsus PUPR: Banyak Manfaat Ekonomi bagi RI dalam Ajang WWF ke-10

  NERACA BALI — Stafsus Kemen PUPR mengungkapkan banyak manfaat ekonomi bagi Indonesia salam ajang World Water Forum (WWF) ke-10…