Candi Prambanan bukan satu-satunya candi di Klaten, Jawa Tengah, yang menarik untuk dikunjungi. Masih ada candi lain yang tak kalah menarik, salah satunya adalah Candi Plaosan. Sebagaimana dilansir Indonesia Kaya, Candi Plaosan dibangun oleh Raja Ke-enam Kerajaan Mataram Kuno, Rakai Pikatan untuk istrinya, Pramodawardhani. Pembangunan candi ini merupakan tanda cinta dari Rakai Pikatan. Bukan hanya sebagai tanda cinta, Candi Plaosan juga bisa dianggap sebagai tanda toleransi beragama. Pasalnya Rakai Pikatan beragama Hindu, sementara Pramodawardhani beragama Buddha.
Sebagaimana dilansir Maioloo, Rakai Pikatan membuat Candi Plaosan sebagai tempat pemujaan pemeluk agama Budha. Kemudian pada desainnya terdapat sentuhan arsitektur Hindu. Candi Plaosan yang terbagi menjadi dua bagian tersebut dibangun pada abad ke-9. Bagian pertama adalah Candi Plaosan Lor yang memiliki tinggi sekitar 21 meter dengan pintu masuk sebelah Barat.
Pada bagian tengah Candi Plaosan Lor terdapat halaman yang cukup luas dan sebuah pendopo. Pada tiga sisi pendopo tersebut terdapat altar. Bagian kedua adalah Candi Plaosan Kidul yang memiliki tinggi dan bentuk serupa dengan Candi Plaosan Lor. Pada bagian tengah candi ini juga terdapat halaman.
Perbedaan terletak pada candi kecil yang berada di sekitar Candi Plaosan Kidul. Candi ini dikelilingi delapan candi kecil yang terbagi menjadi dua tingkat dengan empat candi kecil pada setiap tingkatnya. Sejumlah ahli menilai Candi Plaosan memiliki bentuk yang berbeda bila dibandingkan candi lain pada masa yang sama. Teras candi ini lebih halus ketimbang candi-candi lain.
Hal itu membuat ahli beranggapan bahwa pada masanya Candi Plaosan digunakan sebagai penyimpanan naskah-naskah pendeta Budha. Namun, anggapan ini belum terbukti secara pasti. Kini Candi Plaosan lebih dikenal dengan sebutan Candi Kembar oleh warga Klaten dan wisatawan. Nama itu disematkan lantaran terdapat dua candi yang terlihat serupa meski sebenarnya berbeda.
Candi Plaosan semakin terlihat cantik jika dilihat dari jauh, karena dikelilingi persawahan. Perpaduan bangunan candi yang tinggi dan persawahan yang hijau tampak memukau. Salah satu kegiatan menarik yang bisa dilakukan saat mengunjungi Candi Plaosan adalah melihat matahari terbit atau terbenam. Terlebih, ketika siluet candi terbentuk karena sinar matahari. Kegiatan lain yang tidak kalah menarik adalah memotret di kawasan candi yang cukup luas. Pemotretan Candi Plaosan bisa disesuaikan dengan momen matahari terbit atau terbenam.
Sementara itu, Berjarak sekitar 1,5 jam perjalanan dari Candi Borobudur, turis bisa menjangkau Candi Prambanan. Jika Candi Borobudur merupakan kuil Buddha terbesar di Indonesia dan dunia, maka Candi Prambanan merupakan kuil Hindu terbesar di Indonesia.
Hingga saat ini tak diketahui dengan pasti kapan dan atas perintah siapa Candi Prambanan dibangun. Namun, peneliti sejarah memperkirakan Candi Prambanan dibangun sekitar sekitar pertengahan abad ke-9 oleh raja dari Wangsa Sanjaya, yaitu Raja Balitung Maha Sambu. Dugaan tersebut didasarkan pada isi Prasasti Syiwagrha yang ditemukan di sekitar Candi Prambanan dan saat ini tersimpan di Museum Nasional di Jakarta. Prasasti berangka tahun 778 Saka (856 M) itu ditulis pada masa pemerintahan Rakai Pikatan.
Candi Prambanan dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu; Brahma sebagai dewa pencipta, Wisnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Komplek candi yang masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNSECO ini berbentuk persegi panjang, terdiri atas halaman luar dan tiga pelataran, yakni Jaba (pelataran luar), Tengahan (pelataran tengah) yang terdiri atas ratusan candi, dan Njeron (pelataran dalam) yang merupakan zona tersuci tempat delapan candi utama dan delapan kuil kecil.
Pintu masuk ke komplek Candi Prambanan terdapat di keempat arah penjuru mata angin, akan tetapi arah hadap bangunan ini adalah ke arah timur, maka pintu masuk utama candi ini adalah gerbang timur. Mengutip situs BorobudurPark.com, sejatinya, 240 candi tersebut ialah; 3 Candi Trimurti (candi Siwa, Wisnu, dan Brahma), 3 Candi Wahana (candi Nandi, Garuda, dan Angsa), dan 2 Candi Apit (terletak antara barisan candi-candi Trimurti dan candi-candi Wahana di sisi utara dan selatan).
NERACA Jakarta - Vila mewah Xerana Resort siap untuk dibangun di kawasan Pantai Pengantap, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dengan luas…
NERACA Jakarta – Caffè Vergnano 1882, salah satu merek kopi paling bergengsi dari Italia, resmi membuka outlet pertamanya di Indonesia, menandai…
NERACA Jakarta - Selebriti Mikha Tambayong didaulat menjadi duta pariwisata Taiwan pertama di Indonesia. Dihadapan para awak media Mikha menceritakan…
NERACA Jakarta - Vila mewah Xerana Resort siap untuk dibangun di kawasan Pantai Pengantap, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dengan luas…
NERACA Jakarta – Caffè Vergnano 1882, salah satu merek kopi paling bergengsi dari Italia, resmi membuka outlet pertamanya di Indonesia, menandai…
NERACA Jakarta - Selebriti Mikha Tambayong didaulat menjadi duta pariwisata Taiwan pertama di Indonesia. Dihadapan para awak media Mikha menceritakan…