NERACA
Jakarta – Di kuartal tiga 2020, PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) mencatatkan rugi bersih sebesar US$ 4,381 juta atau memburuk dibanding priode yang sama tahun lalu masih mencatatkan laba bersih sebesar US$ 8,581 juta. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasikan di Jakarta, kemarin.
Emiten pertambangan emas ini membukukan penjualan di kuartal tiga sebesar US$ 185,39 juta atau turun 1,74% dibanding periode yang sama tahun 2019 tercatat sebesar US$ 188,69 juta. Tapi beban pokok penjualan tercatat US$ 76,5 juta atau turun 20,56% dibanding akhir kuartal III 2019 yang tercatat sebesar US$ 96,38 juta. Sehingga perseroan membukukan laba kotor pada akhir kuartal III 2020 sebesar US$ 108,89 juta atau tumbuh 17,87% dibandingkan dengan akhir kuartal III 2019 yang mencatat laba kotor sebesar US$ 92,3 juta.
Hanya saja perseroan mencatatkan beban lain lain senilai US$ 31,08 juta, atau memburuk dibanding akhir September 2019 yang mencatatkan pendapatan lain lain sebesar US$ 2,5 juta. Ditambah dengan beban penyesuaian nilai wajar atas instrumen lindung nilai sebesar US$ 2,6 juta. Selain itu, pada sisi ekuitas tercatat senilai US$ 352,8 juta atau turun 0,25% dibanding akhir kuartal III 2019 yang tercatat senilai US$ 353,76 juta.
Adapun kewajiban perseroan tercatat sebesar US$ 618,91 juta atau turun 2,88% dibanding akhir September 2019 yang tercatat sebesar US$ 637,38 juta. Sedangkan aset perseroan tercatat senilai US$ 971,72 juta atau turun 1,95% dibanding akhir September 2019 yang tercatat senilai US$ 991,15 juta. Selanjutnya, arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi tercatat sebesar US$ 109,36 juta atau turun 1,53% dibanding akhir September 2019 yang tercatat sebesar US$ 111,07 juta.
Perseroan menyebutkan, pandemi Covid-19 memberikan dampak terhadap kinerja keuangan. Namun demikian, perusahaan tetap mempertahankan kelangsungan usaha di tengah kondisi pandemi . Dengan sejumlah strategi. Pertama, melakukan protokol Covid-19 dengan ketat, terutama saat memasuki wilayah kerja di lokasi tambang dan pabrik.
Kedua, melakukan in-camp khususnya yang bekerja di lokasi tambang dan pabrik, sehingga tidak terjadi kontak langsung dengan orang-orang di luar. Ketiga, melakukan karantina 14 hari apabila ada roaster shift untuk memastikan setiap yang menuju lokasi tambang dan pabrik dalam kondisi sehat.
Keempat, melakukan komunikasi dengan supplier dan kreditur untuk menginformasikan kondisi perusahaan terkini, sehingga supplier dan kreditur dapat terus memberi dukungan kepada PSAB dalam menjalankan kegiatan usaha. Kelima, melakukan segala upaya agar kegiatan penjualan emas PSAB tidak terganggu.
Perseroan tengah fokus menggarap pembangunan pabrik di Doup, Sulawesi Utara yang ditaksir memiliki kapasitas produksi hingga 150.000 oz per tahun dan mulai berproduksi pada 2021. Direktur J Resources Asia Pasifik, Willian Surnata pernah bilang, telah mengantongi fasilitas pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk US$ 135 juta untuk pembangunan pabrik di Doup, Sulawesi Utara.
Bicara soal bisnis kecantikan, nama-nama seperti Nature Republic, Banana Boat, hingga Freeman mungkin sudah tidak asing di telinga. Tapi pernahkah…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) berhasil meraih penghargaan Global Brand Awards 2025 dari Global Brands Magazine, sebuah majalah…
NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan produksi maupun penjualan batu bara tidak mengalami perubahan dari…
Bicara soal bisnis kecantikan, nama-nama seperti Nature Republic, Banana Boat, hingga Freeman mungkin sudah tidak asing di telinga. Tapi pernahkah…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) berhasil meraih penghargaan Global Brand Awards 2025 dari Global Brands Magazine, sebuah majalah…
NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan produksi maupun penjualan batu bara tidak mengalami perubahan dari…