Dwi Guna Laksana Cetak Untung Rp 66,34 Miliar

NERACA

Jakarta – Sampai dengan akhir September 2020, PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) mencatatkan laba bersih sebesar Rp66,34 miliar atau membaik dibanding priode yang sama tahun lalu mencatatkan rugi bersih sebesar Rp32,13 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan juga membukukan pendapatan usaha pada akhir kuartal III tahun 2020 tercatat sebesar Rp1,231 triliun atau turun 10,47% dibanding periode yang sama tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp1,375 triliun. Tapi beban pokok pendapatan usaha tercatat sebesar Rp1,078 triliun atau turun 17,39% dibanding akhir kuartal III 2019 yang tercatat sebesar Rp1,305 triliun.

Sehingga tercatat laba kotor pada akhir kuartal III 2020 sebesar Rp153,006 miliar atau melonjak 121,73% dibandingkan dengan akhir kuartal III 2019 yang mencatat laba kotor Rp69,93 miliar. Selain itu, pada sisi defisiensi modal tercatat senilai minus Rp15,116 miliar atau membaik dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar minus Rp46,54 miliar.

Sementara itu, kewajiban perseroan tercatat sebesar Rp833,92 miliar atau mengalami penyusutan 8,46% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp910,42 miliar. Adapun aset perseroan tercatat senilai Rp818,81 miliar atau turun 5,21 persen dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat senilai Rp863,88 miliar. Kemudian kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi tercatat minus Rp22,65 miliar atau memburuk dibandingkan akhir III 2019 yang tercatat sebesar Rp81,33 miliar.

Pada semester pertama 2020, emiten pertambangan batu bara ini dan entitas anak mencatatkan realisasi penjualan sebesar 1,2 juta metrik ton batubara. Herman Fasikhin, Presiden Direktur Dwi Guna Laksana pernah bilang, sebagian besar penjualan ini disumbang atas penjualan kepada pelanggan utama DWGL yaitu, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Herman mengatakan, realisasi ini setara dengan 124% dari target yang dianggarkan.

DWGL menargetkan volume pasokan batubara ke PLN sebanyak 4 juta ton per tahun dalam dua tahun mendatang sambil terus memperluas penetrasi pasar batubara domestik. Selain itu, DWGL juga menjajaki peluang untuk ekspor batubara. Terakhir, DWGL  juga terus melakukan efisiensi biaya. 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…