NERACA
Jakarta – Emiten properti kawasan industri, PT Surya Semensta Internusa Tbk (SSIA) melalui anak usahanya PT Suryacipta Swadaya (Suryacipta) resmi melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking ceremony) kawasan kota mandiri milik Suryacipta bertajuk Subang Smartpolitan.
Presiden Direktur PT Surya Semesta Internusa Tbk, Johannes Suriadjaja mengatakan, Subang Smartpolitan merupakan kota dari masa depan atau a city "made from future" diatas lahan seluas 2.700 hektar, kota dinamis metropolitan dengan konsep smart dan sustainable. Pada proyek tersebut akan didesain untuk kawasan industri dengan porsi 54%, fasilitas umum sebesar 30% dan sisanya sekitar 16% untuk area residensial,”Berangkat dari visi perusahaan Surya Semesta Internusa 'Building a Better Indonesia' yang sudah berdiri hampir 50 tahun, melalui anak perusahaan kami Suryacipta Swadaya, kita bangun kota mandiri yang berkualitas yang selaras dengan visi perusahaan dimana Subang Smartpolitan tidak hanya akan memberikan kontribusi terhadap kota Subang tetapi juga untuk Indonesia," ujarnya dalam pernyataannya secara daring di Subang, kemarin.
Disampaikannya, pembangunan Subang Smartpolitan tahap pertama meliputi lahan seluas 400 ha. Ini merupakan proyek strategis yang terletak di kawasan bisnis masa depan di Jawa Barat yang tercakup dalam Rebana Metropolitan. Rebana Metropolitan sendiri merupakan kawasan gabungan dari tiga daerah yang diprediksi akan menjadi masa depan Jawa Barat, yaitu, Cirebon, Subang, dan Majalengka.
Kata Johannes, tumbuhnya infrastruktur strategis utama seperti jalan tol, bandara dan pelabuhan laut akan semakin meningkatkan perekonomian di Rebana Metropolitan, sehingga lokasi Subang Smartpolitan menjadi lebih strategis karena berada di jantung segitiga bisnis masa depan di Jawa Barat dan menjadi destinasi baru investasi di Indonesia.
Dirinya menambahkan, dana investasi yang sudah digelontorkan untuk Subang Smartpolitan telah mencapai Rp1,5 triliun dengan akuisisi lahan mencapai lebih dari 1.200 hektare. Untuk 2021, SSIA akan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure senilai Rp700 miliar lagi untuk kawasan industri tersebut.
Selain melanjutkan akuisisi lahan, Johannes menjelaskan pengembangan Subang Smartpolitan saat ini juga masih berada dalam tahap land grading dan penataan infrastruktur.“Menata infrastrukturnya tapi belum finishing. Itu akan memerlukan waktu 18 bulan hingga 24 bulan,” imbuh Johannes.
Adapun, sumber dana capex disebut berasal dari kas internal dan fasilitas pinjaman International Finance Corporation. Sebelumnya, SSIA telah melakukan penarikan senilai Rp700 miliar dari IFC pada 2019 dan akan segera menarik lagi senilai Rp700 miliar untuk 2021.
Lebih lanjut, dalam pembangunan tahap pertama lewat groundbreaking, SSIA akan mulai dengan membangun di lahan seluas 400 hektare yang terletak di sebelah selatan tol Cipali.“Lahannya akan memanjang menuju utara sampai batas kereta api. Diharapkan kedepannya dengan rencana pemerintah membangun KA cepat Jakarta-Surabaya, kami bisa membuat TOD yang sudah direncanakan bersama PT Rajawali Nusantara Indonesia,” tutur Johannes.
Pada 2021, Johannes menargetkan marketing sales dari lahan di Subang mencapai 40 hektare. Dirinya optimistis dapat mencapai target tersebut mengingat sejumlah calon pembeli sudah banyak yang bertanya (inquiries) sejak sebelum groundbreaking.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mempertegas peran strategisnya dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau, dengan memperkenalkan Kredit Pemilikan…
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang untuk melakukan perpanjangan waktu perdagangan saham, dengan ada tiga skenario waktu perdagangan saham.…
NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mempertegas peran strategisnya dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau, dengan memperkenalkan Kredit Pemilikan…
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang untuk melakukan perpanjangan waktu perdagangan saham, dengan ada tiga skenario waktu perdagangan saham.…
NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar…