NERACA
Jakarta - PT Pertamina (Persero) terus memperluas ekspansi bisnis ke berbagai aspek dan wilayah. Hal ini diwujudkan dalam penandatanganan MoU antara PT Pertamina Lubricants (PTPL) dengan dua partner bisnis di Australia. Kerja sama ini sekaligus membuka peluang UMKM binaan Program Kemitraan Pertamina untuk Go Global.
Pjs Vice President Corporate Communication Pertamina Heppy Wulansari menuturkan, dengan adanya fasilitas MoU antara perusahaan importir Australia dengan perusahaan agregator ekspor Indonesia yang membawa produk-produk UMKM ke Australia, menjadi salah satu upaya untuk mendorong ekspor produk pelumas Pertamina dan produk UMKM binaan Pertamina ke pasar Australia.
“Khususnya berkaitan dengan telah diimplementasikannya Indonesia Australia Comprehensif Economic Partnership Agreement (IA - CEPA) yang telah ditandatangani pada 5 Juli 2020 lalu antara Indonesia dan Australia. Di mana hal itu memberikan peluang akses barang dan jasa dengan kemudahan fasilitas bebas bea masuk (tarif bea masuk dihapuskan),” jelas Heppy.
Dengan adanya ekspansi ini, lanjut Heppy, akan memperkuat jaringan Pertamina dengan rekanan global. Terlebih terdapat cakupan yang merata dari kerja sama yang sudah di buat. Yakni dari sisi bisnis oleh PTPL dan upaya pemasaran produk UMKM binaan Pertamina melalui CSR & SMEPP Management PT. Pertamina (Persero).
“Kami berharap dengan kolaborasi ini dapat lebih mendorong eksistensi dan meningkatkan daya saing tidak hanya produk pelumas Pertamina tetapi juga produk unggulan UMKM Indonesia lainnya di kancah perdagangan global,” tutur Heppy.
Upaya ini, menurut Heppy, merupakan salah satu bentuk implementasi Goal 8 Sustainable Development Goals (SDGs), yakni mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan serta tenaga kerja penuh dan produktif. “Di mana diharapkan dapat membantu masyarakat mendapat pekerjaan yang layak dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” jelas Heppy.
Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh VP Overseas PT Pertamina Lubricants, Mia Khrisna Anggraini dan disaksikan oleh Direktur Sales & Marketing PT Pertamina Lubricants, Andria Nusa, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Kasan; Duta Besar Republik Indonesia di Canberra Australia, H.E.Y. Kristiarto S. Legowo; Konsulat Jenderal Republik Indonesia Untuk New South Wales, Queensland dan South Australia Berkedudukan di Sydney, Heru Hartanto Subolo serta perwakilan Indonesia lainnya.
Penandatanganan dilakukan melalui Representative Office Australia dengan dua partner bisnis pelumas Pertamina yang beroperasi di Perth yakni HLT Australia Pty. Ltd dan Berdi Australia Pty. Ltd. dalam pergelaran Trade Expo Virtual Exhibition (TEI VE) 2020.
Kerja sama ini merupakan upaya PT Pertamina Lubricants untuk memperbesar portofolio bisnis overseas dengan menggandeng partner terbaik untuk melakukan penetrasi produk pelumas industri di pasar Australia khususnya pada segmen transportasi dan pertambangan di wilayah Victoria dan Australia Barat.
"Australia merupakan pasar yang potensial dan menarik bagi kami. Dengan adanya Representative Office memudahkan kami untuk menggali potensi pasar dengan lebih besar lagi. Kerjasama ini merupakan sinergi yang baik untuk mendorong penggunaan atau trial produk pelumas industri Pertamina yang sudah tidak perlu diragukan lagi kualitasnya. Dengan approval dan sertifikasi dari pabrikan mesin dunia, pelumas Pertamina mampu bersaing secara global," ungkap Direktur Sales & Marketing PT Pertamina Lubricants Andria Nusa.
Berbagai produk pelumas Industri untuk segmen transportasi dan pertambangan meliputi produk diesel engine oil, powershift transmission oils, final drive & axle lubricants, hydraulic fluid, industrial gear oil, compressor oils, refrigeration oils, dan industrial grease.
Kerjasama ini juga di dukung penuh oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Perth dan Atase Perdagangan Canberra dengan komitmen untuk membangun pasar pelumas Pertamina di Australia.
Kepedulian Pertamina terhadap UMKM tidak sampai disitu. Dukungan Pertamina kepada para UMKM melalui Program Kemitraan diwujudkan dalam skema roadmap pembinaan. Mulai dari kondisi tradisional, menjadi Go Modern, Go Digital, Go Online, hingga Go Global. Seluruhnya diberikan kepada para mitra binaan tanpa pandang bulu, untuk mendorong UMKM menjadi unggul dan mandiri.
Salah satu penerima manfaat Program Kemitraan tersebut adalah Nurjannah. Pemilik UMKM Batik Mayana yang berbasis di Kota Ternate ini terbilang cukup istimewa. Betapa tidak, meski dalam kondisi difabel, semangatnya untuk memberi manfaat pada orang lain sangat membara.
“Kondisi saya dan suami difabel. Namun saya ingin belajar usaha, akhirnya mulai tahun 2013 bergerak dibidang kuliner. Banyak teman yang penasaran, bagaimana bisa dengan kondisi seperti saya bisa menjalankan usaha. Akhirnya saya pun membuat pelatihan untuk para penyandang disabilitas,” ungkap Jannah.
Seluruh pelatihan itu diberikan secara cuma-cuma, tanpa memungut biaya sepeserpun kepada para peserta. Hingga akhirnya, ia pun mendirikan Lembaga Pendidikan Keterampilan Khusus yang diperuntukkan bagi para penyandang disabilitas, anak putus sekolah, dan para janda. “Seluruhnya kita bimbing hingga mampu membuat usaha sendiri dan mandiri,” tambah Jannah.
Hingga kini, menurut Jannah, terdapat sekitar 34 orang pekerja yang ikut membantu usahanya. Sebanyak 32 orang di antaranya merupakan penyandang disabilitas. Kondisinya pun berbeda-beda. Namun, dapat mengatur dan memberikan porsi yang sesuai untuk orang-orang yang membantunya tersebut. “Mereka sangat bersemangat dan produktif dalam bekerja,” ujarnya.
Menurut Jannah, puncak kejayaan bisnisnya justru datang saat kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini. Sebab, selain membuat batik, perempuan yang terkenal sebagai pemilik Serba Usaha ini juga memproduksi beberapa minuman herbal instan. Seperti kopi jahe dan air guraka instan. Di mana produk tersebut dapat meningkatkan daya imun tubuh dan dicari banyak orang. Seluruh katalog produknya bisa dilihat melalui akun media sosial miliknya @nurjannah9984.
NERACA Indramayu – Deputi Eksploitasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Taufan Marhaendrajana,…
NERACA Jakarta - Pemerintah terus memperkuat stabilitas sektor industri padat karya melalui deregulasi dan perlindungan tenaga kerja guna mencegah potensi…
NERACA Jakarta – Industri wastra atau kain tradisional Indonesia seperti batik dan tenun sangat erat kaitannya dengan perkembangan industri fesyen…
NERACA Indramayu – Deputi Eksploitasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Taufan Marhaendrajana,…
NERACA Jakarta - Pemerintah terus memperkuat stabilitas sektor industri padat karya melalui deregulasi dan perlindungan tenaga kerja guna mencegah potensi…
NERACA Jakarta – Industri wastra atau kain tradisional Indonesia seperti batik dan tenun sangat erat kaitannya dengan perkembangan industri fesyen…