NERACA
Jakarta – Genjot pertumbuhan pendapatan investasi di pasar, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) menambah kepemilikannya di PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) menjadi 7,6%. Penambahan kepemilikan dilakukan melalui aksi divestasi dan reverse repo. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Kata Direktur Trimegah Sekuritas, Syafriandi A Saleh, sebelum adanya transaksi, perseroan hanya memiliki 189,69 juta atau 0,61% saham di Centratama. Namun setelah adanya transaksi, perseroan memiliki 2,36 miliar atau 7,6% saham di Centratama. Perseroan menjelaskan, penambahan kepemilikan ini dilakukan melalui reverse repo sebanyak 2,36 lembar saham dengan harga Rp 63,29 per saham. Sehingga total transaksi dari reverse repo mencapai sekitar Rp 150 miliar.
Sementara saham yang dijual mencapai 189,69 juta dengan harga Rp 120 per saham. Sehingga total dari saham yang dijual mencapai Rp 22,76 miliar. Saham yang dibeli bertujuan untuk reverse repo dan saham yang dijual untuk divestasi. Selain Trimegah, Northstar Advisors Pte dikabarkan berencana melepas kepemilikan saham di Centratama kepada perusahaan digital infrastruktur asal Amerika Serikat (AS), Digital Colony. Dari penjualan saham ini, Northstar membidik dana sekitar US$ 150 juta.
Nortshtar merupakan private equity berbasis di Singapura, yang melalui Clover Universal Enterprise Ltd mengendalikan 41,80% saham Centratama per 31 Agustus 2020. Digital Colony didirikan pada 2017 oleh Digital Bridge Holdings dan Colony Capital. Tahun lalu, Digital Colony meluncurkan pendanaan investasi khusus infrastruktur digital dengan modal US$ 4,06 miliar. Digital Colony fokus pada empat strategi bisnis, yakni menara telekomunikasi, data center, jaringan kabel optik, dan menara small cell.
Perseroan memiliki portofolio pada 15 perusahaan yang bergerak di empat bisnis tersebut dan lokasinya menyebar, mulai dari Amerika Utara hingga Eropa. Hingga semester I-2020, Centratama membukukan kenaikan pendapatan 27,15% menjadi Rp 508,6 miliar, dibanding periode sama tahun lalu. Namun, beban pokok perseroan juga naik 31,79% menjadi Rp 247,65 miliar. Di sisi lain, perseroan membukukan rugi Rp 21,8 miliar pada semester I-2020, berbanding terbalik dari laba bersih Rp 12,11 miliar pada semester I-2019. Perseroan sempat mengumumkan rencana penerbitan global bond senilai US$ 500 juta pada April lalu. Namun, perseroan menunda rencana tersebut pada Juni dengan alasan pasar obligasi yang belum kondusif akibat pandemi Covid-19.
Pintu Futures, salah satu produk unggulan PT Pintu Kemana Saja (PINTU) aplikasi crypto all-in-one mencatatkan performa positif dengan trading volume…
Bicara soal bisnis kecantikan, nama-nama seperti Nature Republic, Banana Boat, hingga Freeman mungkin sudah tidak asing di telinga. Tapi pernahkah…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) berhasil meraih penghargaan Global Brand Awards 2025 dari Global Brands Magazine, sebuah majalah…
Pintu Futures, salah satu produk unggulan PT Pintu Kemana Saja (PINTU) aplikasi crypto all-in-one mencatatkan performa positif dengan trading volume…
Bicara soal bisnis kecantikan, nama-nama seperti Nature Republic, Banana Boat, hingga Freeman mungkin sudah tidak asing di telinga. Tapi pernahkah…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) berhasil meraih penghargaan Global Brand Awards 2025 dari Global Brands Magazine, sebuah majalah…