Melambatnya geliat ekonomi akibat pandemic Covid-19 berimbas kepada pendapatan bisnis pelaku usaha kecil menengah (UKM) seiring dengan pemberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Menyadari peran UKM sangat penting mendorong roda perekonomian dan juga menjaga keberlangsungan usaha mereka, maka kondisi pandemik saat ini menjadi tantangan dan peluang untuk memasarkan produk mereka secara digital.
Berangkat dari upaya untuk membantu UKM, Ninja Xpress sebagai perusahaan jasa pengiriman barang membuat program aksilerasi untuk bantu Usaha Kecil Menengah (UKM) agar tetap berkembang. “Untuk bertahan dalam badai bisnis akibat pandemi, UKM lokal memerlukan pendampingan atau mentorship yang intensif agar siap sedia terjun ke pasar digital sesegera mungkin," kata Country Head Ninja Xpress, Ignatius Eric Saputra dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya, perseroan terobsesi menjadi penggerak UKM negeri agar dapat memajukan ekonomi digital Indonesia. Menurutnya, dibutuhkan program yang bisa mempercepat perkembangan kapasitas dan kapabilitas UKM agar dapat bersaing di pasar digital, menghadapi berbagai tantangan bisnis serta beradaptasi dengan dinamika pasar yang terus berubah sejak pandemi melanda.
Eric menjelaskan bahwa program aksilerasi dihadirkan sebagai life-changing experience bagi UKM agar dapat mengakselerasi kemampuan berbisnis secara online dalam waktu singkat. Didesain khusus oleh Ninja Xpress sebagai penggerak UKM domestik dalam menghadapi masa kenormalan baru yang penuh tantangan. Caranya melalui pelatihan bisnis khusus dengan mentor ternama secara daring dan tanpa biaya selama 3 bulan. Kelas online workshop dan daily coaching dipandu oleh mentor dari kalangan professional.
Program aksilerasi ini akan diikuti oleh sekitar 20 UKM dari berbagai industri mulai dari pakaian, kebutuhan anak, hingga perlengkapan rumah. Hasil akhir yang diharapkan pada Program Aksilerasi adalah setiap UKM akan naik kelas ke klaster selanjutnya. Dalam program ini, terdapat banyak fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku UKM, salah satunya adalah kesempatan bagi UKM mendapatkan pembiayaan untuk program pemasaran yang secara langsung dapat meningkatkan penjualan.
Pada program aksilerasi batch I yang akan berjalan selama 3 Bulan dari 22 September - 22 Desember 2020, terdapat 12 materi pelatihan yang akan dibawakan oleh 10 mentor berpengalaman di bidangnya, seperti Yoris Sebastian (Ahli Bidang Komunikasi dan Kreatif), Ligwina Hananto (Ahli Finansial), Riel Tasmaya (Ahli Investasi).
Ismail Fahmi (Ahli Market Intelligence), Ferry Fibriandani (Guru Pengembangan Pribadi), Yosef Adji Baskoro (Guru Pemasaran Digital), Fahd Pahdepie (Guru Menulis), Feli Zulhendri (Guru Audio Digital), Arih Budi Utomo (Guru Komunikasi Publik), dan Wendiyanto (Guru Naskah Digital). CMO Ninja Xpress, Andi Djoewarsa, menjelaskan seluruh 20 UKM yang terpilih dari seluruh Indonesia telah melalui serangkaian proses kurasi yang dilakukan berdasarkan survey yang telah dilengkapi saat melakukan registrasi,”Peserta dibagi dalam klasterisasi sesuai omset perusahaan per tahun, tingkat engagement rate media sosial, jumlah anggota tim/karyawan, dan kepercayaan diri peserta akan tumbuhnya usaha yang dilihat dari berbagai macam aspek," kata Andi.
Apresiasi Pemerintah
Dalam hal ini, pemerintah sangat mengapresiasi Ninja Xpress yang mendorong akselerasi UKM di masa pandemi. Perusahaan penyedia solusi layanan pengiriman berbasis teknologi itu meluncurkan program Aksilerasi untuk membantu meretas situasi normal baru dalam tiga bulan.
Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian Koperasi dan UKM Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM), Luhur Pradjarto, menyebut apresiasi tinggi kepada Ninja Xpress atas komitmennya dalam menghadirkan program aksilerasi,”Dengan adanya klasterisasi, program ini diharapkan akan lebih tepat sasaran karena dapat menyesuaikan kebutuhan yang berbeda-beda sesuai size bisnis masing-masing UKM," ungkap dia.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang berharap agar UKM lokal bisa naik kelas, semakin melek teknologi, sehingga bisa menjangkau pasar investasi yang lebih luas lagi.”Melalui Program Aksilerasi ini kami berharap dapat membuka akses permodalan bagi UKM yang sedang membutuhkan suntikan dana dalam menghadapi pandemi," tutur Nanang Eko Indarto, Kepala Sub Direktorat Kemitraan Usaha, Direktorat Pemberdayaan Usaha, BKPM.
Sebagai informasi, menurut hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut transaksi penjualan 90% pelaku UMKM pada masa pandemi mengalami penurunan yang cukup signifikan. Selain itu, sedikitnya 39,9% UKM memutuskan mengurangi stok barang selama PSBB akibat Covid-19. Sementara itu, 16,1% UKM memilih mengurangi karyawan akibat toko fisik ditutup.
Sektor UKM mengalami dampak cukup dalam akibat pandemi Covid-19. Perilaku ini disebabkan adanya penurunan jumlah pembeli dan berubahnya frekuensi belanja masyarakat. Survey Paxel Buy & Send Insight II menunjukkan bahwa 37,3% pembeli tetap berbelanja dengan jumlah yang normal atau lebih sedikit. Namun frekuensi belanja menjadi lebih sering. Di sisi lain 28,3% dari customer membeli produk dalam jumlah lebih banyak dari biasanya. Akan tetapi mengurangi frekuensi berbelanja menjadi lebih jarang dari sebelum masa PSBB.
Survei itu menemukan bahwa salah satu cara UKM bertahan di tengah pemberlakuan PSBB adalah dengan mengubah jenis produk yang dijual. 52% UKM beralih menjual makanan beku (33,1%) dan berbagai jenis kue (17,1%) untuk beradaptasi di tengah pandemi.
Peringati hari Bumi dan juga tanggung jawab sosial perusahaan pada lingkungan, Allianz Indonesia mengajak karyawan untuk memulai langkah sederhana yang…
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN KLHK) tahun 2024 mengungkapkan bahwa sampah makanan menyumbang hampir setengah dari…
Bantu pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan, sektor pertanian juga menjadi perhatian penting GoTo Impact Foundation (GIF) sebagai organisasi nirlaba milik…
Peringati hari Bumi dan juga tanggung jawab sosial perusahaan pada lingkungan, Allianz Indonesia mengajak karyawan untuk memulai langkah sederhana yang…
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN KLHK) tahun 2024 mengungkapkan bahwa sampah makanan menyumbang hampir setengah dari…
Bantu pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan, sektor pertanian juga menjadi perhatian penting GoTo Impact Foundation (GIF) sebagai organisasi nirlaba milik…