Sky Energy Incar Pendapatan Rp 648,69 Miliar

NERACA

Jakarta –Meski pergerakan harga sahamnya sempat disuspensi dua kali di bulan September tahun ini oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) karena kenaikan harga saham di luar kewajaran, hal tersebut tidak mempengaruhi rencana bisnis PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY). Pasalnya, emiten energi dan panel surya ini menargetkan pendapatan sepanjang tahun 2020 sebesar Rp648,69 miliar.

Kata Komisaris JSKY, Christoper Liawan, jika target itu tercapai, maka kinerja keuangan tumbuh 69,63% dibanding penjualan tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp382,76 miliar. Namun hingga akhir Juni 2020, perseroan baru mencatatkan penjualan sebesar Rp117,25 miliar. Rincinya, nilai total penjualan ke pasar luar negeri sebesar Rp75,36 miliar dan pasar dalam negeri sebesar Rp41,89 miliar.”Penjualan di semester pertama terdampak pandemi Covid-19 dan diharapkan di kuartal ketiga dapat membukukan penjualan sebesar Rp300 miliar dan sisanya di kuartal IV 2020,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya pula, tahun depan perseroan menargetkan peningkatan penjualan mencapai dua kali dari target 2020 yakni sebesar Rp1,32 triliun. Dengan rincian, target ekspor sebesar Rp912,77 miliar dan pasar dalam negeri sebesar Rp407,76 miliar.”Tahun 2021 bisa naik dua kali lipat, caranya kita menggenjot pasar ekspor. Peluang itu terbuka karena perang dagang China versus Amerika Serikat sehingga Indonesia menjadi piihan,” jelasnya.

Di samping itu, perseroan juga mengincar proyek pengadaan Pembangkit Listrik Energi Baru Terbarukan PT PLN. Dari catatannya, PT PLN akan membangun 0,4 GW dalam 36 proyek senilai Rp8,2 triliun dari tahun 2020 hingga 2024.“Kami tertarik untuk ikut pengadaan sebagian proyek PLN itu,” jelas dia.

Terkait volatilitas harga saham perseroan yang naik sampai 289%, menurut Christoper, kenaikan harga saham ditengarai sebagai respons positif investor atas pemberitaan PT Trinitan Metals and Minerals Tbk (PURE) yang berencana membawa anak usahanya, PT Hidrotech Metal Indonesia melantai di bursa saham Kanada. Seperti diketahui, PT Trinitan Global Pasifik adalah pemegang saham perseroan. "Strength poin mengapa saham kita signifikan di luar pertanggungajawaban RUPSLB, kita punya IPO, yang menurut saya diterima publik," kata Christopher Liawan.

Ditambahnya pula, program pemerintah yang mendukung perseroan punya bisnis tahun depan dan tahun ini pada umumnya. Selain itu, sentimen positif lainnya yang mendorong kenaikan harga saham JSKY adalah rencana perseroan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau rights issue. Sky Energy berencana menerbitkan sebanyak 199 juta saham baru atau setara 9% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Dimana target yang dihimpun Rp 99 miliar dan tujuan penggunaan murni untuk working captal pabrik yang baru.

BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…