Meskipun Utang Membludak, Medco Tetap Bagi Dividen

NERACA

Jakarta - PT Medco Energi International Tbk (MEDC) mencatat utang jatuh tempo tahun ini mencapai US$530 juta dari total utang perseroan yang mencapai US$1,3 miliar. Direktur Keuangan MEDC, Syamsurizal Munaf mengatakan, utang tersebut terdiri dari pinjaman perbankan dan juga obligasi berupa medium term notes (MTN).

"Utang yang berasal dari pinjaman perbankan totalnya US$879 juta, dan yang jatuh tempo sebesar US$413 juta. Jadi, hampir setengah utang yang berasal dari bank jatuh tempo tahun ini," kata Syamsurizal di Jakarta, Rabu (9/5). Dia melanjutkan, utang yang berasal dari surat utang atau obligasi totalnya sebesar US$419 juta.

Obligasi tersebut selain bernilai dolar juga bernilai rupiah yang telah dikeluarkan lima tahun lalu. "Obligasi yang jatuh tempo bernilai dolar sebesar US$64,9 juta, dan yang bernilai rupiah sebesar US$56,6 juta. Total utang dari obligasi menjadi US$122 juta," jelas dia.

Untuk itu, MEDC akan menerbitkan obligasinya pada tahun ini, yang saat ini sedang dalam proses di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Meskipun utangnya banyak, perseroan memastikan dapat menyelesaikan seluruh kewajiban utang tersebut karena jumlah posisi kas perseroan yang cukup besar.

"Posisi kas per Desember 2011 sebesar US$700 juta. Saya optimis (bisa bayar utang) karena Medco ingin memperlihatkan strong ability untuk bisa menyelesaikan seluruh utang," tambah Syamsurizal.

Selain penerbitan obligasi, MEDC akan membagikan dividen sebesar US$85,1 juta atau Rp765 miliar (kurs US$1 = Rp 9.000) atau setara dengan 30% dari laba bersih tahun buku 2011 yang mencapai US$89,22 juta.

Direktur Utama MEDC, Lukman Mahfoedz menjelaskan, dividen per saham yang dibagikan kepada pemegang saham sekitar US$0,00766 per saham. Dividen diketahui naik tipis dibandingkan periode yang sama tahun lalu, US$0,00748 per saham.

"Dividen ini akan dibayarkan pada 20 Juni 2012 mendatang," paparnya. Dividen akan dibagikan kepada 2,941 juta lembar saham yang tercatat hingga saat ini. Sisa laba nondividen dialokasikan sebagai laba ditahan.

Migas dominan
Sebagai informasi, sepanjang 2011, perusahaan minyak dan gas milik Arifin Panigoro ini membukukan laba usaha sebesar US$224,3 juta, meningkat 96% dibanding tahun sebelumnya yang sebesar US$114,5 juta. Penjualan dan pendapatan perusahaan selama tahun kemarin mencapai US$1,14 miliar, naik 23% dibanding tahun sebelumnya.

Kontribusi terbesar berasal dari peningkatan penjualan minyak dan gas (migas) sebesar US$800,5 juta atau memegang porsi 70% dari penjualan dan pendapatan. Sedangkan sisanya yang sebesar US$342,8 juta berasal dari penjualan dan pendapatan kegiatan usaha nonmigas.

Penjualan minyak per tahun perseroan sepanjang 2011 mencapai 14,68 juta barel. Sedangkan volume penjualan gas meningkat menjadi 59,154 billion British thermal units per day (BBTU).

Lalu, penjualan kimia dan produk petroleum sebesar US$237,4 juta, penjualan tenaga listrik US$96,5 juta dan pendapatan jasa lainnya mencapai US$8,7 juta. Laba kotor perseroan tercatat menguat menjadi US$375,2 juta dari sebelumnya US$287,7 juta.

Laba sebelum pajak tahun lalu sebesar US$214,3 juta, naik dari sebelumnya US$215,8 juta. Posisi kas dan setara kas pada akhir 2011 tercatat US$703,95 juta, tumbuh dibandingkan periode yang sama pada 2010, yaitu US$178,9 juta. Sedangkan jumlah aset MEDC menguat tipis menjadi US$2,59 miliar, dari sebelumnya yang sebesar US$2,28 miliar. [ardi]

BERITA TERKAIT

BTN Populerkan KPR Subsidi di Forum Keuangan Berkelanjutan

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mempertegas peran strategisnya dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau, dengan memperkenalkan Kredit Pemilikan…

BEI Buka Peluang Perpanjang Jam Perdagangan

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang untuk melakukan perpanjangan waktu perdagangan saham, dengan ada tiga skenario waktu perdagangan saham.…

Siapkan Capex Rp1,8 Triliun - Blue Bird Tambah 1.200 Armada Taksi Baru

NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

BTN Populerkan KPR Subsidi di Forum Keuangan Berkelanjutan

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mempertegas peran strategisnya dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau, dengan memperkenalkan Kredit Pemilikan…

BEI Buka Peluang Perpanjang Jam Perdagangan

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang untuk melakukan perpanjangan waktu perdagangan saham, dengan ada tiga skenario waktu perdagangan saham.…

Siapkan Capex Rp1,8 Triliun - Blue Bird Tambah 1.200 Armada Taksi Baru

NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar…