NERACA
Jakarta – Berkah kemudahaan bertransaksi dan berinvestasi dengan inovasi teknologi mendorong minta masyarakat berinvestasi di pasar modal tumbuh signifikan. Hal inilah yang dialami Bareksa dengan resmi mencatat lebih dari 1,1 juta akun investor terdaftar di platform yang merupakan pionir e-investasi di Indonesia.
CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, dengan memanfaatkan kekuatan tekfin, Bareksa akan terus mendorong demokratisasi dunia keuangan supaya tidak lagi hanya dinikmati oleh segelintir orang, tapi membawa manfaat bagi masyarakat luas, dan memerdekakan secara finansial,”Kami berterima kasih atas dukungan OJK dan kepercayaan nasabah, sehingga Bareksa saat ini telah tumbuh menjadi platform e-investasi yang bukan hanya digunakan oleh para investor pemula, tapi juga oleh banyak investor berpengalaman, high net worth (HNW) dan bahkan institusi/korporasi. Total, sudah lebih dari Rp8 triliun dana masyarakat yang diinvestasikan melalui Bareksa,”ungkapnya.
Dirinya menambahkan, sejak mendapat lisensi resmi sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bareksa terus mencatat pertumbuhan signifikan. Yang menarik, di tengah wabah Covid-19 yang memukul ekonomi global, sepanjang tahun berjalan jumlah investor Bareksa melonjak 57%. Per akhir Juli 2020, total akun investor Bareksa mencapai 1,1 juta di mana jumlah SID (Single Investor Identity) Bareksa melesat 590% dibanding April 2018.
Menurutnya, pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan investor di seluruh industri reksa dana sebesar 490%. Pada periode yang sama, dana masyarakat yang telah diinvestasikan di platform Bareksa pun melonjak hampir delapan kali lipat menjadi Rp8 triliun. Sementara itu dana kelolaan (Asset Under Management, AUM) Bareksa menanjak empat kali lipat sementara AUM keseluruhan industri reksa dana merosot -1%.
Di samping itu, Bareksa merupakan satu dari tiga perusahaan fintech pertama yang diberi mandat oleh Kementerian Keuangan RI menjadi mitra distribusi Surat Berharga Negara ritel secara online sejak 2018. Maka atas kontribusinya mendemokratisasi pasar SBN, Bareksa telah mendapatkan penghargaan dari Kemenkeu sebagai Mitra Distribusi SBN Syariah Terbaik 2019 Kategori Non-bank. Hasil evaluasi Kemenkeu pada tahun 2019 juga memperlihatkan Bareksa berada di posisi nomor satu dari sisi jangkauan karena telah menjangkau investor SBN hingga 34 provinsi di Indonesia dan masuk jajaran top4 mitra distribusi ritel terbaik bersama tiga bank papan atas.
Direktur Surat Utang Negara Kemenkeu RI, Deni Ridwan menyampaikan apresiasi dukungan dari Bareksa sebagai mitra distribusi SBN ritel yang ditunjang dengan marketplace investasi yang user-friendly dan mempermudah masyarakat untuk berinvestasi di SBN ritel, sehingga tujuan memperluas basis investor ritel domestik dan mencapai terwujudnya keuangan inklusif dapat tercapai. Pada kesempatan tersebut, Bareksa juga mengundang 1.000 nasabah untuk mendaftar dan memberikan masukan pada uji-Beta BATARA (BAreksa TActical Robo Advisor). BATARA adalah fitur kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang dikombinasikan dengan kebijakan manusia untuk memberikan pendampingan taktis bagi investor dalam mengatur portofolio dan taktik investasi mereka.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang untuk melakukan perpanjangan waktu perdagangan saham, dengan ada tiga skenario waktu perdagangan saham.…
NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar…
NERACA Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan sebanyak 10.000 investor syariah baru di pasar modal Indonesia pada tahun…
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang untuk melakukan perpanjangan waktu perdagangan saham, dengan ada tiga skenario waktu perdagangan saham.…
NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar…
NERACA Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan sebanyak 10.000 investor syariah baru di pasar modal Indonesia pada tahun…