IPCC Bagikan Total Dividen Rp 101 Miliar

NERACA

Jakarta  - Hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) memutuskan untuk membagikan dividen kepemegang saham sebesar Rp55, 81 per saham dengan total Rp101 miliar atau 75,01% dari laba bersih 2019  yang nilainya mencapai  Rp135,30 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sebelumnya IPCC telah membagikan dividen interim sebesar Rp63,407 miliar atau ekuivalen sebesar 46,86% atau setara Rp34,87 per lembar saham pada tanggal 10 Januari 2020. Sedangkan dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham saat ini Rp20,94 per lembar saham atau senilai Rp38 miliar. RUPS juga menyetujui sebesar Rp2 miliar atau ekuivalen sebesar 1,48% akan digunakan sebagai cadangan wajib untuk memenuhi Pasal 70 ayat 1 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas.

Selain keputusan soal pembagian dividen, perseroan juga merombak jajaran komisaris dan direksi. Komisaris Utama semula dijabat oleh Elvyn G. Masassya digantikan oleh Yon Irawan. Kemudian, Bay Mokhamad Hasani (Komisaris Independen) digantikan oleh Dwijanti Tjahjaningsih. Demikian juga  M. Fathoni Akbar (Komisaris Independen) digantikan oleh Abdur Rahim Hasan. Sementara itu, Marta Hardisarwono masih didapuk menjadi Komisaris.

Begitupun dengan jajaran Direksi. Direktur Utama yang sebelumnya adalah Ade Hartono digantikan oleh Ari Henriyanto. Beberapa direksi lainnya juga diganti yaitu Direktur Operasi dan Teknik semula Bunyamin Sukur digantikan oleh Rio T.N. Lasse. Kemudian Direktur Keuangan dan SDM semula dijabat oleh Sophia Isabella Wattimena digantikan oleh Dessy Ernastari.

Sementara itu, Arif Isnawan masih dipercayakan untuk menjabat memegang peran Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis. Arif Isnawan menyampaikan pergantian atau rotasi yang terjadi di IPC maupun anak usaha IPC ialah hal yang biasa. “Justru, yang terpenting ialah bagaimana upaya dan arahan yang dilakukan oleh kami sebagai Direksi untuk dapat membuat perusahaan bisa lebih berkembang dan meningkat kinerjanya,” ujarnya.

Hingga kini, sejumlah pengembangan yang dilakukan oleh IPCC antara lain, perbaikan sistem autogate untuk mendeteksi berapa kendaraan, baik car carrier maupun unit kendaraan yang masuk; pengintegrasian sistem billing operasi dan sistem keuangan baik di Terminal Domestik, Terminal Internasional, maupun Terminal Satelit di wilayah yang dikerjasamakan dengan cabang IPC maupun pihak eksternal; penagihan piutang; serta perbaikan maupun pengendalian biaya agar tercapai kinerja yang diharapkan.

BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…