NERACA
Jakarta- Di semester pertama 2020, PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) membukukan penurunan pendapatan bersih hingga 39,19% menjadi Rp 2,11 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 3,47 triliun. Perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menjelaskan, penurunan pendapatan dipicu pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia berimbas terhadap penutupan sebagian besar gerai perseroan.
Perseroan juga mencatat penurunan margin laba kotor dari sebelumnya 45,9% menjadi 39,9%, hal ini disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang terjadi pada kuartal II-2020. “Pendapatan dan margin yang lebih rendah memicu rugi usaha perseroan sebesar Rp 95,2 miliar dan EBITDA mencapai Rp 218,6 miliar. Sedangkan rugi bersih untuk periode berjalan mencapai Rp 75,4 miliar,”kata Corporate Secretary MAP Aktif Adiperkasa, Ratih D Gianda.
Maka sehubungan dengan pandemi Covid-19 yang berimbas terhadap perekonomian Indonesia sejak awal kuartal II-2020, Ratih menyampaikan, berdampak terhadap gerai ritel perseroan, seperti penutupan sementara mayoritasnya gerai perseroan selama kuartal II-2020. Hal ini membuat pendapatan bersih perseroan pada kuartal II-2020 hanya mencapai Rp 653 miliar dari sebelumnya Rp 1,96 triliun. Kemudian, margin laba kotor perseroan di triwulan II-2020 juga turun dari 45,5% menjadi 30,4%. Hal ini disebabkan adanya keperluan product clearance dan arus masuk inventory baru yang lebih sedikit karena adanya pembatalan pemesanan. Selain itu, penurunan ini juga terdampak dari fluktuasi mata uang.
Diakui Ratih, kinerja keuangan kuartal kedua perusahaan terkena dampak pandemi secara signifikan di seluruh Indonesia. Lebih dari 60% gerai perusahaan tutup hingga 8 minggu untuk melindungi para pelanggan dan karyawan, dan mengurangi penyebaran virus Covid-19. Meskipun di triwulan II-2020 perseroan terkena dampak dari pandemi Covid-19, dia mengatakan, perseroan telah melakukan peningkatan pemasaran secara digital, sehingga penjualan secara online perseroan meningkat mencapai lebih dari 380%. Situs online yang dikelola perseroan terdiri atas Planet Sports, Kidz Station, dan marketplace lainnya melalui platform pihak ketiga. Terkait fokus perseroan hingga akhir tahun 2020, Ratih menyampaikan, tertuju pada manajemen biaya dan disipilin dalam mengelola capital expenditure (capex). Kemudian, perseroan juga terus mempersiapkan strategi untuk pertumbuhan regional branded commerce di masa yang akan datang.
\
NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…
Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…
NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…
NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…
Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…
NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…