Sarana Menara Raih Pendapatan Rp3,68 Triliun

NERACA

Jakarta –Perlambatan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19 tidak mempengaruhi kinerja keuangan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR). Tengok saja, emiten penyedia jasa manara telekomunikasi ini berhasil membukukan pendapatan pada paruh pertama tahun ini sebesar Rp3,68 triliun. Angka tersebut naik 21,70% dibanding pendapatan priode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,08 triliun.

Perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasikan di Jakarta, kemarin menyebutkan, seiring dengan itu, beban usaha perseroan juga naik 21,12% menjadi Rp1,08 triliun dari yang semula Rp895 miliar. Namun kenaikan tersebut tak menghalangi pencapian laba bersih perseroan. Tercatat laba di semester pertama 2020 yang dapat diatribusikan kepada enititas pemilik sebesar Rp1,31 triliun, tumbuh 32,53% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp993 miliar.

Aset perseroan juga tercatat bertambah. Per 30 Juni 2020, total aset TOWR mencapai nilai Rp34,08 triliun, meningkat 23,21% dibandingkan total aset per 31 Desember 2019 yang sebesar Rp27,66 triliun. Adapun aset tersebut terdiri atas aset lancar Rp4,02 triliun (naik 62,81% yoy) serta aset tidak lancar Rp30,05 triliun (naik 19,32% yoy). Sementara itu, kas setara kas perseroan di akhir periode tercatat sebesar Rp1,36 triliun.

Pada pos liabilitas, kewajiban perseroan juga terpantau bertambah 31,32% dari yang semula Rp18,90 triliun menjadi Rp24,82 triliun. Kewajiban tersebut terdiri atas liabilitas jangka pendek Rp8,86 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp15,96 triliun. Belum lama ini, perseroan merevisi ke atas target pertumbuhan pendapatannya dengan mengubah proyeksi pertumbuhan pendapatan 2020 menjadi 14%-15% dari sebelumnya 9%-10%.

Wakil Direktur Utama TOWR, Adam Gifari seperti dikutip kontan pernah mengatakan, target pertumbuhan pendapatan sebelumnya dirancang pada awal pandemi Covid-19. Oleh karena itu, TOWR memperkirakan akan ada gangguan logistik atas peralatan dan perlengkapan penunjang bisnisnya. Akan tetapi, menurut Adam, kondisi saat ini sudah memadai. Di samping itu, Sarana Menara Nusantara melihat, industri telekomunikasi memiliki visibilitas yang lebih baik dalam ketersediaan jaringan komunikasi."Pemerintah juga menggolongkan telekomunikasi sebagai layanan strategis yang harus tetap beroperasi, seperti halnya pangan, energi, dan seterusnya,"ujarnya.

Adam menuturkan, pertumbuhan pendapatan hingga akhir 2020 akan didukung oleh penambahan 2.000-3.000 kontrak penyewa menara, terdiri dari pembangunan menara baru maupun kolokasi. Selain itu, TOWR juga menargetkan dapat menambah jaringan fiber optic sepanjang 14.000-15.000 kilometer pada tahun ini. "Kami juga memperhitungkan adanya tambahan pendapatan dari akuisisi menara XL Axiata (EXCL) yang mulai diintegrasikan pada kuartal II-2020," kata Adam.

Sejauh ini, TOWR telah mengambil alih sebanyak 1.620 menara dari 1.723 unit yang dibeli dari XL Axiata. Sisa 103 menara akan diserahkan selambat-lambatnya tanggal 30 Juni 2020.

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…