NERACA
Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT FKS Multi Agro Tbk (FISH) memutuskan untuk membagikan dividen tunai kepada setiap pemegang saham sebesar Rp 75 per unit saham dengan nilai total Rp 36 miliar dari laba tahun berjalan perseroan tahun buku 2019 sebesar US$ 11,34 juta. Sementara sisanya sebagai laba ditahan guna menunjang kegiatan operasional perseroan dan entitas anak dan rencana prospek usaha perseroan lainnya. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Rencananya pembayaran dividen tunai akan dilakukan pada 19 Agustus 2020 dan untuk jadwal pembagian dividen sesuai dengan rencana, cum dividen di pasar reguler dan negosiasi akan dilakukan pada 29 Juli 2020. Sementara cum dividen di pasar tunai akan dilakukan pada 3 Agustus 2020. Selanjutnya, tanggal pencatatan (record date) akan dilakukan pada 3 Agustus 2020. Sedangkan, ex dividen di pasar tunai akan dilakukan pada 4 Agustus 2020.
RUPST FKS Multi Agro juga menyetujui mata acara lainnya, seperti menyetujui dan mengesahkan laporan tahunan perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada Desember 2019, penunjukkan kantor akuntan publik untuk tahun buku 2020. Sementara dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) menerima pengunduran diri direktur Kusnarto. Komisaris utama Yus’an, komisaris independen Fazwar Bujang dan komisaris Then Surianto Eka Prasetyo efektif sejak ditutupnya RUPSLB tersebut.
Dengan demikian susunan baru dewan direksi perseroan terdiri atas, direktur utama Po Indarto Gondo, direktur Lucy Tjahjadi, direktur Anand Kishore Bapat, direktur Liauw Sioe Lian, direktur Bong Welly Swandana. Sedangkan susunan baru dewan komisaris perseroan dijabat oleh komisaris utama Farhan Rio Gunawan, komisaris independen Hidayatullah Suralaga, komisaris independen Faiz Achmad, komisaris Horst Siegfried Guenther, komisaris Kusnarto.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, FKS Multi Agro mencatatkan pendapatan sebesar US$ 259,20 juta hingga kuartal pertama 2020 atau naik 2,91% dibanding periode sama tahun lalu sebesar US$ 251,85 juta. Laba tahun berjalan tercatat sebesar US$ 8,74 juta, meningkat 142,7% dari sebelumnya sebesar US$ 3,60 juta pada kuartal I-2019. Dari sisi neraca, total aset perseroan mencapai sebesar US$ 384,82 juta hingga Maret 2020 atau turun 9,72% dibanding total aset pada akhir Desember 2019 sebanyak US$ 426,26 juta. Total aset terdiri atas aset lancar sebesar US$ 275,24 juta dan aset tak lancar sebesar US$ 109,58 juta.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mempertegas peran strategisnya dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau, dengan memperkenalkan Kredit Pemilikan…
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang untuk melakukan perpanjangan waktu perdagangan saham, dengan ada tiga skenario waktu perdagangan saham.…
NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mempertegas peran strategisnya dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau, dengan memperkenalkan Kredit Pemilikan…
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang untuk melakukan perpanjangan waktu perdagangan saham, dengan ada tiga skenario waktu perdagangan saham.…
NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar…