PP Presisi Bagikan Dividen Rp 66,3 Miliar

NERACA

Jakarta – Rapat umum pemegang saham (RUPS) PT PP Presisi Tbk. (PPRE) memutuskan untuk membagikan dividen tunai di tengah pandemi yakni senilai Rp66,3 miliar. Berdasarkan rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio, realisasi tersebut mencakup 20% dari laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp331,3 miliar untuk tahun buku 2019.

Direktur Keuangan PP Presisi, Benny Pidakso dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menyatakan setiap pemegang saham akan menerima dividen tunai sejumlah Rp6,50 per saham.”Walaupun jumlah dividen yang dibagikan mengalami penurunan dari tahun lalu, kami tetap akan membagikan dividen tunai di tengah situasi pandemi, sebagai wujud komitmen kami untuk meningkatkan shareholders value,”kata Benny Pidakso.

Sebaliknya, alokasi untuk saldo laba ditahan meningkat sebesar 17,1% dari Rp212,2 miliar menjadi Rp248,4 miliar atau 75% dari laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Sedangkan sisanya sebesar Rp16,6 miliar atau sebesar 5% dari laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dialokasikan sebagai cadangan wajib.

Emiten konstruksi ini juga menyampaikan telah merumuskan beberapa strategi guna menghadapi pandemi Covid-19 yang semakin masif di Indonesia. Kata Direktur Utama PP Presisi, Rully Noviandar, perseroan menyiapkan empat grand strategy yang akan menjadi landasan pacu perseroan menghadapi penyebaran virus mematikan tersebut.

Pertama, peningkatan peran perseroan dari sub-kontraktor menjadi kontraktor utama. Kedua, penguatan positioning perseroan sebagai perusahaan konstruksi terintegrasi terkemuka. Selanjutnya, perseroan juga mengupayakan peningkatan kapabilitas di sektor konstruksi, yaitu soil improvement yang bertujuan untuk menggantikan peran tenaga ahli asing yang selama ini banyak mengerjakannya.

Terakhir, perseroan akan meningkatkan kapabilitas di sektor non-konstruksi, antara lain bidang usaha bio-remediasi dan pengelolaan limbah lainnya. Di sisi lain, PP Presisi juga menyiapkan strategi jangka menengah sehubungan dengan penanggulangan pandemi Covid-19 terhadap kinerja keuangan perseroan. 

Pertama, perseroan akan melakukan konsolidasi keuangan dan efisiensi biaya. Kedua, melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan alat berat. Ketiga, menunda investasi alat berat.“Keempat, meningkatkan integrasi bisnis, antara lain dengan mengerjakan infrastruktur tambang. Diharapkan dengan strategi tersebut, PP Presisi dapat terus tumbuh di tengah pandemi Covid-19,” ungkap Rully.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…