SOCI Catat Pendapatan US$ 157,27 Juta

NERACA

Jakarta – Emiten pelayaran, PT Soechi Lines Tbk (SOCI) memperoleh pendapatan sebesar US$ 157,27 juta pada tahun 2019. Nilai ini meningkat sebesar 18,78% dari pendapatan US$ 132,40 juta pada tahun 2018. Sejalan dengan itu, perseroan juga mengalami kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 26,29% dari US$ 83,90 juta pada 2018 menjadi US$ 105,96 juta pada 2019. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.

Sementara laba bruto SOCI mencatat senilai US$ 51,30 juta atau 5,79% lebih besar dari laba kotor US$ 48,49 juta. Sayangnya, beban keuangan perusahaan ini juga meningkat dari US$ 21,24 juta pada 2018 menjadi US$ 22,16 juta pada 2019, kemudian SOCI juga menanggung pelepasan aset tetap sebesar US$ 3,18 juta. Alhasil laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk turun 29,84% menjadi US$ 9,38 juta dari laba bersih US$ 13,37 juta pada 2018.

Meskipun masih mencatat pertumbuhan pendapatan, namun sebelumnya Moody's Investor Service menyematkan peringkat B1 untuk PT Soechi Lines Tbk dan surat utang senilai US$ 200 juta yang dirilis oleh anak usaha Soechi, yakni Soechi Capital Pte. Ltd. Assistant Vice President and Analyst Moody's, Maisam Hasnain dalam siaran persnya menyebut, peringkat yang disematkan kepada Soechi mencerminkan peningkatan kualitas kredit Soechi, yang didorong oleh pendapatan yang tinggi, disertai pengurangan porsi penggunaan utang dalam belanja modal.

Moody's menilai Soechi sejatinya memiliki profil bisnis yang tergolong stabil, ditopang oleh aturan penggunaan armada lokal untuk transportasi angkutan laut domestik. Aturan ini menjadi barriers to entry bagi perusahaan-perusahaan sejenis yang berasal dari luar negeri untuk masuk ke Indonesia."Namun, prospek Soechi tetap dinilai negatif, karena ruang gerak yang terbatas, dalam arti perubahan kecil dalam bentuk peningkatan pinjaman atau penurunan pendapatan akan mampu menurunkan peringkat Soechi," ujar Hasnain.

Moody's menilai, tanpa adanya akuisisi kapal tambahan, pendapatan dari bisnis pelayaran Soechi tidak mungkin meningkat secara material, karena armada milik Soechi sudah beroperasi pada tingkat pemanfaatan yang tinggi. Sementara, dari segmen bisnisnya yang lain, seperti pembuatan kapal meski memiliki profitabilitas yang baik, kontribusinya masih rendah terhadap total pendapatan Soechi.

Faktor lain yang memberatkan Soechi adalah, minimnya sumber kas internal untuk melunasi pinjaman bank sebesar US$ 72 juta, yang akan jatuh tempo kuartal III 2021. Soechi memang berencana melakukan refinancing, namun ketidakmampuan untuk refinancing, setidaknya 12 bulan sebelum jatuh tempo, akan mengakibatkan penurunan peringkat lebih lanjut.

 

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…