Bisnis Properti Lesu - Pendapatan Bekasi Fajar Anjlok 78,38%

NERACA

Jakarta – Melemahnya perekonomian sebagai dampak pandemi Covid-19 dirasakan pula terhadap bisnis PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST). Dimana emiten lahan industri mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 78,38% di kuartal pertama 2020. Perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin menyebutkan, pendapatn tergerus menjadi Rp53,45 miliar dibandingkan priode yang sama tahun lalu pendapatan mmencapai Rp247,28 miliar.

Berkurangnya pendapatan disebabkan oleh penurunan kinerja segmen penjualan tanah 92,41% dari posisi Rp211,60 miliar menjadi Rp16,85 miliar. Pada kuartal pertama tahun ini, penjualan kepada pelanggan yang melebihi 10% hanya datang dari PT Indocater sebesar Rp16,85 miliar.Adapun PT Mega Jaya Lestari Properti yang tahun lalu menyumbang Rp137,86 miliar dan PT Oriental Asahi JP Carton Box dengan Rp63 miliar. Pada triwulan pertama tahun ini tidak lagi melakukan pembelian.

Sementara itu pendapatan sewa menyumbang Rp28,81 miliar, segmen hotel Rp3,46 miliar dan pendapatan lain Rp4,32 miliar. KInerja perseroan makin ditekan oleh pos pendapatan/beban lain yang mencatatkan rugi sebesar Rp192,20 miliar yang pada periode tahun lalu masih laba Rp19,36 miliar. Setelah dikurangi beban pokok Rp22,93 miliar dan beban umum Rp25,02 miliar. Emiten berkode saham BEST itu mencatatkan rugi bersih sebesar Rp226,37 miliar berbalik dari posisi laba periode yang sama tahun lalu Rp95,42 miliar.

Dengan begitu laba bersih sebesar Rp9,89 berbalik menjadi rugi bersih Rp23,47 miliar. Adapun total liabilitas mencapai Rp2,26 triliun dengan jangka pendek Rp179,58 miliar dan jangka panjang Rp2,08 triliun. Sementara itu total aset BEST mencapai Rp6,50 triliun dengan aset lancar Rp2,59 triliun dan aset tidak lancar Rp3,91 triliun. Pada triwulan pertama perseroan mengeluarkan Rp47,11 miliar untuk operasional dan Rp36,20 miliar untuk belanja modal. Adapun kas dan setara kas akhir periode tercatat Rp711,07 miliar.

Sebelumnya, analis Danareksa Sekuritas Victor Stefano dalam risetnya mengungkapkan, Bekasi Fajar diperkirakan mampu untuk merealisasikan penjualan marketing menjadi penjualan lahan industri seluas 29 ha tahun ini dibandingkan pencapaian tahun lalu sebanyak 23 ha. Target tersebut sama dengan pencapaian perseroan tahun lalu sebanyak 29 ha.

Dengan target lahan terjual tersebut, Bekasi Fajar berpotensi mencetak kenaikan laba bersih menjadi Rp 477 miliar tahun ini dibandingkan perkiraan tahun lalu senilai Rp 380 miliar. Pendapatan juga diproyeksikan bertumbuh dari Rp 951 miliar menjadi Rp 1,01 triliun. Optimisme peningkatan penjualan lahan industry tersebut, menurut dia, akan berdampak pada laba perseroan. Hal ini juga bakal ditopang oleh peningkatan margin keuntungan, karena penyumbang utama perseroan diperkirakan semuanya berasal dari penjualan lahan industry atau tidak ada lagi penjualan aset tanah seperti tahun lalu.




BERITA TERKAIT

Targetkan Satu Juta Homepass Baru - Inet Raih Kontrak Pembangunan Jaringan Fiber To The Home

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyampaikan rencana strategis kedepannya. Perseroan melalui anak usahanya PT Internet…

Buka Era Baru Investasi Obligasi di Indonesia, Indo Premier Sekuritas Luncurkan IPOT Bond

    NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Targetkan Satu Juta Homepass Baru - Inet Raih Kontrak Pembangunan Jaringan Fiber To The Home

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyampaikan rencana strategis kedepannya. Perseroan melalui anak usahanya PT Internet…

Buka Era Baru Investasi Obligasi di Indonesia, Indo Premier Sekuritas Luncurkan IPOT Bond

    NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…