Tambah Porsi Saham - Sang Pelopor Kuasai 52,77% Saham CTRA

NERACA

Jakarta -PT Sang Pelopor telah menambah kepemilikannya di PT Ciputra Development Tbk (CTRA) sehingga menguasai sebanyak 9.794.373.998 lembar saham atau setara dengan 52,77% dari total modal ditempatkan emiten properti itu. “Tujuan pembelian adalah restrukturisasi oleh pengendali yang sama,”kata Direktur Sang Pelopor, Harun Hajadi dalam siaran persnya di Jakarta,kemarin.

Disampaikannya, perseroan telah membeli sebanyak 1.078.040.268 lembar saham berkode CTRA dari tanggal 28 Februari hingga 3 Maret 2020 pada harga Rp725 hingga Rp 750 per lembar saham. Dengan pembelian sejumlah saham yang setara dengan 5,81% dari modal ditempatkan CTRA itu, maka kepemilikan publik turun menjadi 47,1%. Sedangkan sisanya sebesar 0,13% merupakan saham treasury.

Sebagai informasi, pengembang properti PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menargetkan marketing sales 2020 tumbuh 10%. Kenaikan tersebut dihitung dari realisasi marketing sales CTRA 2019 yang sebesar Rp 6,1 triliun.  Direktur Ciputra Development, Tulus Santoso pernah bilang, target kenaikan marketing sales tersebut berasal dari proyek-proyek bangunan bertingkat, seperti apartemen dan gedung perkantoran menyumbang 17% marketing sales. Sementara sisanya berasal dari proyek rumah tapak (landed house)

Tulus optimistis, perusahaannya dapat mencapai target pertumbuhan tahun ini. Pasalnya, capaian marketing sales CTRA pada 2019 sama dengan 2018 sehingga tumbuh stagnan. Padahal, menurut dia, marketing sales CTRA menunjukkan tren penurunan sejak 2013. "Tahun 2019 menjadi salah satu pendorong pertumbuhan. Sebelumnya turun terus sejak 2013. Jadi, mudah-mudahan selanjutnya bisa turning point," kata dia.

Tulus memperkirakan, pertumbuhan marketing sales 2020 masih akan ditopang oleh penjualan rumah tapak dengan harga di bawah Rp 1 miliar per unit. Biasanya, peminatnya adalah para pembeli rumah pertama atau first home buyer.  Di samping itu, tren penurunan suku bunga juga ia nilai dapat menjadi momentum pertumbuhan tersebut. Pasalnya, suku bunga yang rendah dapat memberikan pengaruh positif pada kredit kepemilikan rumah (KPR) yang pada akhirnya akan memacu pembelian properti.

Pada 2020, CTRA juga menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 1,5 triliun, naik dari tahun lalu yang sebesar Rp 1,3 triliun. Capex ini akan digunakan untuk membangun tiga mal dan membebaskan sejumlah lahan.

BERITA TERKAIT

Buka Era Baru Investasi Obligasi di Indonesia, Indo Premier Sekuritas Luncurkan IPOT Bond

    NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…

Optimalkan Pasar Domestik - Indonesian Tobacco Bidik Penjualan Tumbuh 10%

NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 10% di tengah tantangan penurunan daya…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…

Optimalkan Pasar Domestik - Indonesian Tobacco Bidik Penjualan Tumbuh 10%

NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 10% di tengah tantangan penurunan daya…

Marak Kompetisi dan Edukasi Aktif - Investor Ritel Saham Bisa Tembus 7,5 Juta

NERACA Jakarta -PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis pertumbuhan investor ritel pasar saham Indonesia dapat melebihi 7,5 juta orang pada…