Laba Sumber Energi Andalan Tumbuh 38,95%

NERACA

Jakarta – Pencapaian kinerja keuangan PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA) tahun kemarin cukup memuaskan. Pasalnya, perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan ekspor impor serta jasa konsultasi dan kontraktor dalam bidang pertambangan dan energi ini mencatatkan laba bersih hingga periode 31 Desember 2019 sebesar US$8,99 juta, naik 38,95% dari laba bersih US$6,47 juta di periode sama pada tahun 2018.

Meskipun begitu pendapatan perseroan masih mengalami tekanan dengan menurun 67,06% menjadi US$6 ribu dari US$18,21 ribu pada tahun sebelumnya lalu pada segmen bagian atas hasil bersih entitas asosiasi naik 37,53% menjadi US$9,11 juta dari US$6,62 juta pada tahun 2018. Kemudian laba sebelum pajak naik menjadi US$8,99 juta dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya yang US$6,47 juta. Sementara itu jumlah aset perseroan mencapai US$145,11 juta hingga periode 31 Desember 2019 naik dari jumlah aset perseroan hingga 31 Maret 2019 yang US$125,72 juta.

Direktur Utama Sumber Energi, Andalan Rocky Oktanso Sugih mengatakan, perseroan sudah menyiapkan beberapa kontrak baru di tahun ini, namun saat ini masih enggan memberikan rincian terkait kontrak baru tersebut. "Ada beberapa yang sedang dalam tahap diskusi tapi saat ini masih belum bisa kami sampaikan karena masih belum informasikan. Mungkin setelah ada Memorandum Of Understanding (MoU),"ujarnya di Jakarta, kemarin.

Sebelumnya, perseroan melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD I) atau rights issue. Aksi korporasi ini dilakukan seiring dengan rencana perseroan melakukan akuisisi perusahaan di bidang infrastruktur pertambangan dan energi. Rights issue ini telah memperoleh persetujuan RUPSLB pada 7 Agustus 2019. Saham baru ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 11 Oktober 2019.

Dana yang diterima dari hasil rights issue sebesar Rp255 miliar, setelah dikurangi dengan biaya emisi, sekitar 98% digunakan untuk pengembangan usaha. Perseroan berencana melakukan akuisisi pada perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur pertambangan maupun energi. Selain akuisisi, perusahaan juga dapat melakukan pembelian aset secara langsung dari perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur pertambangan maupun energi tersebut.

Perseroan masih dalam tahap negosiasi dan diskusi dengan beberapa calon penjual, untuk mengetahui dan menentukan struktur transaksi yang optimal. Perseroan memperkirakan transaksi dapat diselesaikan pada 2020.

BERITA TERKAIT

Ratusan Gerai Tutup - TGUK Telan Pil Pahit Pelemahan Daya Beli

NERACA Jakarta – Menurunnya daya beli masyarakat memberikan dampak berarti terhadap pelaku usaha dan industri ritel, termasuk Food and beverage…

Sesuaikan Dinamika Pasar - Cita Mineral Targetkan Produksi Bauksit 4,7 Juta Ton

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) menargetkan produksi bauksit pada tahun 2025 di kisaran 4,7 juta…

Bidik Pertumbuhan Pendapatan - HELI Tambah Armada Baru Senilai Rp10 Miliar

NERACA Jakarta  -Pacu pertumbuhan bisnisnya, PT Jaya Trishindo Tbk (HELI) melalui anak perusahaannya, PT Komala Indonesia menambah armada berupa satu…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Peduli Lingkungan dan Berkelanjutan - Midea Indonesia Tanam Coral dan Rumput Laut

Rayakan hari jadinya ke-15, Midea Electronics Indonesia menggelar kegiatan pelestarian lingkungan di Pulau Tidung Kecil, Jakarta. Dalam kegiatan ini, Midea…

Bali Green Island - PLN Icon Plus Komitment Jadi Motor Penggerak Akselerasi

PLN Icon Plus menyatakan komitmennya dalam mendukung upaya Pemerintah Provinsi Bali dalam mewujudkan kemandirian energi berbasis energi terbarukan dan percepatan…

Bidik Pasar Menengah Atas - Lagi, PT Timah Properti Hadirkan Kluster Baru Alexandrite

Mengulang kesuksesan penjualan properti di tahun sebelumnya, PT Timah Karya Persada Properti (Timah Properti) yang merupakan anak usaha dari PT…

Berita Terpopuler