Eksplorasi Tambang di Blok N - Alfa Energi Siapkan Capex US$ 2 Juta

NERACA

Jakarta – Di tengah tren pelemahan harga batubara global, tidak membuat ekspansi bisnis PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) tertunda. Emiten perusahaan tambang batu bara ini mengalokasikan belanja modal tahun ini sebesar US$ 2 juta untuk mendukung ekspansi bisnis. Dimana sumber belanja modal atau capitalm expenditure (capex) bersumber dari kas internal.

Direktur Utama PT Alfa Energi Investama Tbk, Aris Munandar mengatakan, penggunaan capex tahun ini akan digunakan untuk pengadaan alat berat dan persiapan produksi batubara di Blok N yang menjadi wilayah tambang PT Alfaria Delta Persada (ADP) di Kutai Kartanegara, Samarinda. PT ADP merupakan anak usaha FIRE. “Selain itu, FIRE juga tengah mempersiapkan anak usaha lainnya yaitu PT Berkat Bara Jaya (BBJ) untuk memulai proses produksi batubara. Terlebih, PT BBJ sudah memiliki izin usaha pertambangan operasi produksi (IUP OP). Perusahaan ini berlokasi di Kutai Barat,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Soal target produksi dari PT BBJ, lanjut Aris, perseroan tidak mau menyebutkan angka pasti. Meskipun batubara yang dihasilkan PT BBJ memiliki kalori yang cukup tinggi yakni sekitar 5.000 kcal/kg-6.000 kcal/kg. Namun, jarak tambang tersebut ke pelabuhan terdekat tergolong jauh. Stripping ratio tambang PT BBJ juga cukup tinggi yakni di kisaran level 14. “Kalau harga batubara global masih di bawah US$ 75 per ton, produksi di BBJ jadi kurang menguntungkan," kata Aris.

FIRE juga mulai melirik peluang berbisnis di sektor energi baru dan terbarukan (EBT) berupa panel surya. FIRE memiliki rencana untuk melakukan bisnis panel surya di area pertambangan sebagai pengganti genset. Hanya saja, Aris menyatakan, rencana pengembangan bisnis EBT tersebut masih dalam tahap awal. Agenda bisnis tersebut juga belum disertakan dalam capex perusahaan di tahun ini.

Tahun ini, perseroan mempertahankan target volume penjualan batubara di 2020 di kisaran 1,5 juta ton. Sementara terkait target pendapatan di tahun ini, Aris bilang hal tersebut akan sangat bergantung pada kondisi harga batubara dunia. Jika harga batubara global masih terus bergerak di area US$ 60 per ton, besar kemungkinan pendapatan FIRE tetap berada di level Rp 1 triliun di tahun ini.

Sebagai catatan, jumlah tersebut setara dengan realisasi volume penjualan batubara perusahaan hingga kuartal III-2019 yakni 1,5 juta ton. Disebutkan, dari total volume penjualan batubara sebanyak 1,5 juta ton tersebut, sebanyak 1 juta ton di antaranya berasal dari hasil produksi. Adapun 500.000 ton batubara lainnya berasal dari kegiatan trading.

Volume penjualan batubara FIRE pun terus meningkat kuartal demi kuartal. Pada kuartal I-2019 lalu volume penjualan batubara FIRE tercatat sebesar 258.675 ton. Kemudian meningkat menjadi 589.639 ton di kuartal II-2019 dan 655.475 ton di kuartal III-2019. Berkat hasil positif tersebut, FIRE mampu mengalami peningkatan pendapatan sebesar 104,67% (yoy) menjadi Rp 1 triliun per kuartal tiga tahun lalu. Di saat yang sama, FIRE mampu meraup laba bersih sebesar Rp 13,53 miliar.

 

BERITA TERKAIT

Indosat Cetak Laba Bersih Rp1,31 Triliun

NERACA Jakarta -Kuartal pertama 2025, PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,31 triliun atau meningkat 1,26%…

Fokus Bisnis Inti Konstruksi - PTPP Tengah Siapkan Divestasi Anak Usaha

NERACA Jakarta – Dalam rangka menjaga kesehatan keuangan, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah fokus pada bisnis inti dan akan…

Chandra Asri Berhasil Pangkas Rugi Jadi US$23,6 Juta

NERACA Jakarta -Di kuartal pertama 2025, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) membukukan kenaikan pendapatan dan memperkecil rugi di sepanjang kuartal I/2025.…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Indosat Cetak Laba Bersih Rp1,31 Triliun

NERACA Jakarta -Kuartal pertama 2025, PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,31 triliun atau meningkat 1,26%…

Fokus Bisnis Inti Konstruksi - PTPP Tengah Siapkan Divestasi Anak Usaha

NERACA Jakarta – Dalam rangka menjaga kesehatan keuangan, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah fokus pada bisnis inti dan akan…

Chandra Asri Berhasil Pangkas Rugi Jadi US$23,6 Juta

NERACA Jakarta -Di kuartal pertama 2025, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) membukukan kenaikan pendapatan dan memperkecil rugi di sepanjang kuartal I/2025.…