Berburu Cuan di Pasar Properti - Pollux Kaji Pengembangan di Ibu Kota Baru

NERACA

Jakarta- Menyusul beberapa perusahaan properti yang sudah berekspansi dan memiliki proyek properti di Kalimantan Timur, rupanya bakal diikuti pula oleh PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) untuk menggarap sejumlah proyek properti disana. Hal ini tidak bisa lepas dari sentimen kebijakan pemerintah yang akan memindahkan ibu kota Jakarta ke Penajam Paser Utara dan sebagian di Kutai Kertanegara.

Maikel Tanuwijaya, Direktur Marketing Pollux Properti mengatakan, pihaknya sedang mengkaji rencana lebih detail mengenai pengembangan bisnis properti di ibu kota baru. Dia menyebut, saat ini sudah banyak yang menawarkan lahan kepada perseroan di sekitar ibu kota baru. "Saat ini masih memilih area yang bagus, Pollux selalu membangun mixed use development, arahnya integrated development," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Berdasarkan rencana, perusahaan bakal membangun proyek properti yang terintegrasi mulai dari apartemen, ruko hingga landed house. Lahan yang disiapkan minimal untuk membangun proyek mixed use sebesar 2,5 hektare. Sebagai informasi, sepanjang tahun ini perseroan memiliki tujuh proyek pembangunan properti yang tersebar di berbagai titik di Indonesia tahun ini.

Proyek yang semuanya masih dalam tahap pembangunan tersebut antara lain adalah apartemen Gangnam District di Bekasi, Kondotel di Lombok bernama Amarsvati, properti perkantoran di kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan bernama World Capital Tower, Pollux Sky Suites yang juga berada di kawasan Mega Kuningan. Tiga lainnya adalah pembangunan kawasan superblok, Meisterstadt di Batam, Chadstone di Cikarang, dan Pollux Technopolis di Karawang.

Disampaikan Meikel Tanuwidjaja, ketujuh proyek pembangunan yang sedang berjalan menyumbang nilai booking sales sebesar Rp 4,00 triliun pada 2018.”Tahun ini kami menargetkan mencapai nilai booking sales sebesar Rp 715 miliar sampai akhir tahun. Sampai Agustus ini, kami sudah berhasil mencapai setengahnya atau sekitar 50% di nilai Rp 387 miliar. Melihat hasil ini, kami optimistis bisa mencapai target sampai akhir tahun," ujarnya.

Berdasarkan penjualan apartemen, per Juni 2019 masih di angka Rp 376,65 miliar. Segmen ini masih menyumbang porsi dominan sekitar 93% dari total pendapatan perseroan pada 2018 maupun semester I 2019. Sedangkan penjualan ruang kantor berada di posisi kedua sebagai kontributor pendapatan perseroan sebesar 6,50% atau setara Rp 332,03 miliar pada 2018 dan sebesar Rp 26,19 miliar pada Juni 2019.

Selain itu, perseroan juga memberikan penjelasan terkait suspensi saham oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurut Direktur Utama POLL, Nico Purnomo, perseroan tida mengetahui apa-apa terkait kenaikan signifikan harga saham yang berujung pada penghentian sementara (suspensi) perdagangan POLL,”Kami tidak mengetahui apa-apa penyebab kenaikan harga saham POLL. Hanya mungkin saja, karena kinerja kami di semester I-2019 yang naik tinggi. Sejak pertama kali listing dan hingga kini pendapatan netto kami mencapai Rp403,51 miliar atau bertumbuh lima kali lipat," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…