NERACA
Bali - Perusahaan Financial Technology (Fintech) Lending Tunaikita menyalurkan pinjaman sebanyak Rp4,2 miliar kepada masyarakat khususnya UMKM di Bali. Dana itu diberikan sejak awal 2018. VP Corporate Affairs TunaiKita Anggie Ariningsih mengatakan, pertumbuhan inklusi keuangan di Indonesia masih tergolong lambat. Sebab, masih banyak warga yang tinggal jauh dari bank atau belum dapat menjangkau layanan jasa keuangan.
"Masih banyak warga Indonesia yang belum memahami keuntungan yang ditawarkan fintech. TunaiKita sudah di Bali sejak 2018 dengan volume pinjaman sejauh ini sekitar Rp4,2 miliar," kata Anggie dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/10).
Anggie mengatakan teknologi dan aplikasi TunaiKita sudah teruji bisa mempertemukan warga yang memerlukan kredit konsumtif dan produktif dengan lembaga-lembaga keuangan kredibel. "Jika banyak warga Bali yang bisa mengakses kredit dengan mudah, maka akan berdampak positif pada daya beli masyarakat dan membantu memajukan perekonomian setempat," ujarnya.
COO TunaiKita Andry Huzain mengatakan, TunaiKita memanfaatkan teknologi untuk membuka akses kredit bagi lapisan kelas menengah yang umumnya sulit mendapatkan kredit dari lembaga keuangan konvensional. "Semua proese layanan jasa keuangan secara digital dengan proses yang mudah, cepat dan terpercaya. Kami sangat memperhatikan kualitas pelayanan yang diberikan kepada nasabah," kata Andry.
Anggie menyebut TunaiKita sejalan dengan misi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai inklusi finansial dan perlindungan konsumen. Hadirnya TunaiKita pada acara Fintech Days 2018 di Bali untuk memberi edukasi bagi masyarakat tentang manfaat dan kemudahan yang ditawarkan fintech.
"TunaiKita hadir di Bali untuk mendukung semangat OJK menggalangkan literasi inklusi keuangan. Kegiatan ini untuk memberi edukasi kepada masyarakat Bali tentang fintech. Belajar tentang cara mengembangkan usaha start-up," kata Anggie.
NERACA Jakarta - PT Bank DBS Indonesia mengungkap sejumlah instrumen investasi yang dinilai aman dan potensial di tengah memanasnya konflik…
NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah pengguna (user) layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Tap telah mencapai…
NERACA Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menaikkan batas minimum dana kelolaan (fund under management/FUM)…
NERACA Jakarta - PT Bank DBS Indonesia mengungkap sejumlah instrumen investasi yang dinilai aman dan potensial di tengah memanasnya konflik…
NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah pengguna (user) layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Tap telah mencapai…
NERACA Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menaikkan batas minimum dana kelolaan (fund under management/FUM)…