Muhadjir Effendy

Mendikbud

Indonesia Garis Terdepan Promosikan Budaya ASEAN

Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy mengharapkan Indonesia menjadi negara yang memimpin untuk mempromosikan ASEAN yang unggul di sektor kebudayaan.

"Kita kan saudara tua di antara negara-negara ASEAN dan jumlah penduduk paling besar dan wilayah sangat luas," kata dia kepada wartawan di sela-sela pertemuan tingkat menteri ASEAN untuk urusan kebudayaan dan kesenian (AMCA) ke-8 di Yogyakarta, Rabu (24/10).

“Indonesia juga memiliki kekayaan budaya artefak dan peninggalan budaya yang sangat kaya sehingga harus berada di paling depan di dalam memperomosikan kawasan ASEAN ini terutama di sektor kebudayaan,” tambah Menteri.

Dia juga berharap Indonesia akan berada di garis terdepan dalam membawa ASEAN semakin maju terutama di sektor kebudayaan."Kita harapkan kita akan menjadi 'leading brothers', jadi saudara yang memimpin di depan di antara anggota-anggota ASEAN yang lain," tutur dia.

Menurut dia, pertemuan AMCA itu mendorong kerja sama kebudayaan yang lebih erat untuk melestarikan dan memperkenalkan kebudayaaan di kawasan ASEAN kepada dunia global.

Indonesia menjadi tuan rumah untuk pertemuan AMCA ke-8 dan pertemuan terkait seperti Pertemuan Pejabat Senior ASEAN untuk Kebudayaan dan Kesenian (ASEAN Senior Officials Meeting for Culture and Arts/SOMCA), pertemuan AMCA Plus Three (AMCA, China, Japan, and Republic of Korea), SOMCA Plus Three. Pertemuan-pertemuan tersebut dilaksanakan pada 21-25 Oktober 2018.

Pertemuan AMCA itu dihadiri antara lain Menteri Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Brunei Darussalam Dato Paduka Seri Haji Aminuddin Ihsan, Sekretaris Negara Kamboja Samraing Kamsan, Menteri Kebudayaan Thailand Vira Rojpojchanarat, Sekretaris Jenderal ASEAN Dato Paduka Lim Jock Hoi.

Dia mengatakan keragaman budaya merupakan aset berharga yang harus dijaga dan dipelihara dan menjadi bagian dari jati diri bangsa."Keberagaman budaya merupakan identitas kebangsaan Indonesia," kata Muhadjir. Ant