KOTA SUKABUMI - Dishub Berlakukan Pembatasan Waktu SSA di Jalan Stasiun Timur

KOTA SUKABUMI 

Dishub Berlakukan Pembatasan Waktu SSA di Jalan Stasiun Timur

NERACA

Sukabumi - Setelah melakukan uji coba sistem satu arah (SSA) sepanjang Jalan Stasiun Timur Kota Sukabumi, yang diberlakukan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi untuk mengurai kemacetan terutama arah menuju eks Pasar Pelita dan sekitarnya. Kemungkinan besar akan disertai dengan pembatasan waktu.

Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Dishub Kota Sukabumi Imran Wardhani mengatakan, keputusan sementara ini, SSA akan diberlakukan mulai dari pukul 06.00 sampai dengan pukul 12.00 WIB. Selebihnya dari jam 12.00 tersebut diberlakukan biasa (sistem satu arah)."Kami ambil langkah adanya pembatasan waktu untuk SSA, agar diantara jam 06-12 bisa lancar terutama menuju pasar dan Stasiun kereta Api, tapi setelah lewat dari jam 12.00 jalan sepanjang stasiun normal kembali dan tidak terlihat adanya kemacetan yang panjang dibandingkan pada waktu pagi hari," ujar Imran, kemarin.

Langkah tersebut kata Imran, selain mengurai kemacetan juga akses menuju stasiun kereta setidaknya bisa lancar begitu juga menuju pasar. Tentu saja dengan manajemen waktu yang sementara ini diberlakukan setidaknya bisa membantu lancarnya perjalanan."Dengan dua sistem yang diterapkan secara bergantian, hal ini dapat memenuhi keinginan warga yang mendukung sistem satu arah dan mereka yang menginginkan sistem dua arah," jelas dia.

Dishub Kota Sukabumi memberlakukan sistem SSA selama 15 hari uji coba sejak 26 Februari sampai 12 Maret lalu. Berdasarkan data tercatat sedikitnya 40 keluhan yang disayangkan masyarakat dan pengemudi angkutan umum ke pihak Dishub. Diantaranya masih ada angkutan kota (angkot) yang memutar arah di persimpangan lampu merah antara Jalan Ahmad Yani dan Jalan Stasiun Timur. Lalu ruginya para supir angkot karena tidak bisa terlalu lama ngetem."Ada 40 keluhan yang masuk ke kita, paling banyak dari supir angkot. Mereka enggak bisa ngetem lama-lama. Sebenarnya bisa ngetem, tapi kapasitas terbatas hanya empat atau lima kendaraan, jadi mereka ngeluh rugi,” ujarnya.

Meskipun adanya keluhan, lanjut Imran, namun hasil survei keseratus responden terdiri dari pemilik toko, pedagang, pejalan kaki, warga yang berbelanja, pengemudi angkot, penumpang angkot, penumpang kereta api, pengemudi roda dua (sepeda motor) serta pengemudi roda empat (mobil pribadi). menyatakan 71 persen setuju, sisanya 29 persen lagi keberatan.“Kami melakukan survei terhadap 9 komponen lapisan masyarakat yang setiap hari melintasi jalan Stasiun Timur dan semuanya rata-rata ingin lancar,” pungkasnya. Arya

 

 

 

BERITA TERKAIT

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…