Nilai Tukar Petani Sumsel Turun 0,86 Persen

NERACA

Palembang - Nilai tukar petani Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada Maret 2018 tercatat sebesar 95,34 persen atau menurun 0,86 persen dibanding sebelumnya.

Kabid Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan Herri Mimaryanto di Palembang, Selasa (3/4) mengatakan, penurunan Nilai Tukar Petani (NTP) ini dipengaruhi oleh indeks harga yang diterima petani (lt) yang mengalami penurunan 0,38 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (lb) mengalami kenaikan 0,49 persen.

Menurut dia, berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di 83 kecamatan yang tersebar di 12 kabupaten di Sumsel pada Maret 2018, NTP Sumsel turun 0,86 persen dibandingkan Februari 2018 yaitu dari 96,17 menjadi 95,34.

Penurunan NTP pada Maret 2018 disebabkan indeks harga hasil produksi pertanian yang mengalami penurunan 0,38 persen, sedangkan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produk pertanian mengalami kenaikan 0,49 persen.

Ia menyatakan, penurunan NTP pada Maret 2018 juga dipengaruhi oleh turunnya nilai pada subsektor tanaman pangan sebesar 2,39 persen, tanaman perkebunan rakyat 0,34 persen, peternakan 0,48 persen, perikanan 0,42 persen dan perikanan tangkap 1,00 persen.”Sedangkan kenaikan NTP terjadi pada subsektor hortikultura 0,27 persen dan perikanan budidaya 0,13 persen,” kata dia.

Ia menyampaikan, pada Maret 2018 di Sumsel terjadi inflasi perdesaan sebesar 0,58 persen yang disebabkan oleh naiknya indeks kelompok bahan makanan 0,95 persen. Selanjutnya, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,47 persen, sandang 0,31 persen, kesehatan 0,26 persen, perumahan 0,07 persen, transportasi dan komunikasi 0,06 persen dan pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,05 persen.

“Nilai tukar usaha rumah tangga pertanian Sumsel pada Maret 2018 sebesar 103,29 atau turun sebesar 0,62 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya,” ujar dia. Ant