NERACA

Jakarta - Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) meluncurkan program wirausaha dengan nama KahmiPreneur. Menurut Presidium Kahmi, Kamrussamad, banyak pemikiran bahwa alumni HMI yang tergabung dalam KAHMI hanya bisa bergabung ke partai politik ataupun berprofesi sebagai politikus saja. Maka dari itu, para alumni HMI diharapkan merubah mindset dari political oriented menjadi entrepreneur oriented. 

Kamrussamad mengatakan bahwa dirinya mengedepankan aspek kewirausahaan. "Sesuai janji saya yaitu saya akan reorientasi mental KAHMI dari pencari lapangan kerja menjadi pencipta lapangan kerja. Maka dari itulah kami meluncurkan progran KAHMIPreneur untuk melatih, mentoring, membuka akses permodalan, akses pemasaran, akses teknologi digital dan akses menajemen modern agar bisnis alumni HMI bisa tumbuh berkembang menjadi kekuatan kemandirian ekonomi umat," jelasnya. 

Kamrussamad yang juga pengurus Kadin Indonesia mengatakan membangun kemandirian ekonomi umat menjadi salah satu tantangan terbesar KAHMI. "Tantangan hari ini dan kedepan bagi generasi muda adalah mengambil peranan pembangunan wirausaha sebagai wujud perubahan mindset alumni HMI," katanya. 

Terlebih, kata dia, dalam era milenial seperti sekarang ini produk yang dihasilkan sangat mudah dipromosikan di media digital. Bahkan untuk memenangkan persaingan adalah dengan terus menerus memunculkan atau menciptakan perbedaan. Hal ini yang mesti berjalan baik dari sisi barang maupun pemasaran. "Makanya harus dijaga supaya tetap ada diferensiasi. Kalau diferensiasi hilang tidak relevan itu biasanya terjadi kejenuhan," jelasnya. 

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang ikut hadir dalam peluncuran program KAHMIpreneur menyampaikan dirinya menyambut adanya KAHMIpreneur untuk merubah masa depan Indonesia untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri. "Berwirausaha di Indonesia itu banyak peluangnya sehingga menjadi magnet para pengusaha baik internasional maupun regional. Maka dari itu, kami siap untuk bermitra dengan KAHMIpreneur," jelasnya. 

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup baik namun masih adanya distorsi dan diskoneksi yang mana pertumbuhan tidak diikuti dengan penyerapan tenaga kerja. "Maka dari itu, saya akan melamar KAHMIpreneur untuk menjadi mitra program Oke Oce. Kita akan mencetak 200 ribu pengusaha baru," pungkasnya.